Suara.com - Gubernur Lukas Enembe berencana bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait kasus Nduga. Pertemjan itu juga akan dilakukan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Papua atau DPRP.
Lukas juga akan bertemu Panglima TNI dan Kapolri. Dalam pertemuan itu Lukas ingin pemerintah pusat menarik pasukan dari Nduga yang sebelumnya ada penembakan yang dilakukan OPM di proyek Trans Papua.
"Kami ada rencana bertemu dengan Pak Presiden Jokowi dan Panglima TNI, termasuk Kapolri," katanya usai Rapat Paripurna V di Gedung DPRP, Kota Jayapura, Kamis (20/12/2018) malam.
Menurut dia, itu merupakan langkah selanjutnya setelah menyampaikan pernyataan di media cetak dan elektronik terkait permintaan penarikan pasukan TNI dan Polri di Nduga, mengingat perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 tinggal menghitung hari.
"Ya langkah selanjutnya kita ketemu Presiden Jokowi, dengan lembaga terkait disini seperti DPRP dan MRP, bertemu juga dengan Komnas HAM dan lembaga terkait lainnya di Jakarta," ujarnya.
Mengenai tim independen yang akan segera dibuat dan dikoordinir olehnya, Lukas menyampaikan pihaknya akan membawa bahan makanan dan obat-obatan ke Nduga.
"Termasuk hasil kunjungan tim independen ini, akan kita pantau dan ungkap ke media, kami buat laporannya dan sampaikan ke pemerintah pusat. Ini juga bukan masalah Nduga, tetapi persoalan di Papua akan kami laporkan," tuturnya.
Terkait wacana bom yang diduga digunakan oleh TNI dan Polri yang belakangan marak diberitakan dan dikomplain sejumlah pihak, Lukas yang juga Ketua Partai Demokrat Papua mengatakan bahwa hal itu bukan seperti yang diduga oleh orang awam.
"Itu bukan bom yang mungkin dimaksud, tetapi bom lainnya. Tetapi yang utama adalah melihat peristiwa yang ada di Nduga, saya 10 tahun menangani ini," kata Lukas.
Baca Juga: Usai Penembakan OPM, TNI Berniat Ambil Alih Proyek Trans Papua
Sementara itu, Ketua DPRP Yunus Wonda menyampaikan hal yang sama, bahwa pihaknya bersama Gubernur Lukas Enembe dan pemangku kepentingan lainnya akan ke Jakarta terkait masalah Nduga.
"Kami akan ke Jakarta, sampaikan permintaan kami terkait penarikan pasukan TNI dan Polri, karena perayaan Natal sudah dekat. Kami inginkan adanya kedamaian dalam suasana suka cita, tentram dan aman, serta damai bagi warga di Nduga dan Papua pada umumnya," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Gara-gara Mainan Kembang Api, Balita Tewas Terbakar
-
Gubernur Papua Minta Jokowi Tarik Pasukan TNI dan Polri dari Nduga
-
Jokowi Ingin Tol Trans Jawa Terintegrasi dengan Kawasan Industri dan Wisata
-
Cerita Usamah Hisyam Lobi Jokowi untuk Rizieq sampai Prabowo Tinju Meja
-
Makan di Rest Area Tol Trans Jawa, Jokowi Makan Pecel Lele dan Kerupuk
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra