Suara.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta pemerintah segera membahas masalah tsunami Selat Sunda dengan turut mengundang para ahli untuk memastikan status terkini Gunung Anak Krakatau. Hal itu disampaikan Tito agar masyarakat bisa tahu apakah ada kemungkinan tsunami susulan setelah kejadian gelombang yang menerjang sejumlah pesisir pantai di Banten dan Lampung Selatan beberapa waktu lalu.
"Mohon betul-betul dirapatkan yang jago-jago dari dalam negeri luar negeri bila perlu rapatkan untuk menumpahkan segala kemampuannya untuk menilai apakah deformasi ini sudah permanen sehingga tidak terjadi susulan," kata Tito di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Pascatsunami, kata Tito status deformasi Gunung Anak Krakatau masih belum jelas apakah bersifat permanen atau sementara. Jika sudah permanen, kata dia, maka kecil kemungkinan ada tsunami susulan.
"Kalau permanen, fine berarti tidak akan ada gempa atau bencana susulan, tapi kalau seandainya itu non permanen, sementara berarti sesuatu mungkin (saja bisa) terjadi," katanya.
Tito menambahkan, jika status GAK sudah aman, proses evakuasi kepada korban lebih mudah dilakukan. Dia juga mengaku akan memerintahkan anggota Polri untuk membantu warga membangun infrastruktur di daerah terdampak tsunami.
"Kalau seandainya ini deformasinya sudah permanen maka yang kita lakukan tinggal melakukan membantu pengungsi kemudian membantu rumah yang rusak, melakukan rekontruksi sudah bisa dimulai, waspada itu bisa dihapus sehingga sudah masuk rekonstruksi," tuturnya.
Akan tetapi kalau deformasi itu bersifat sementara, maka yang harus dilakukan pemerintah pusat ialah menggalakan rencana aksi bekerja sama dengan Polri, TNI, BNPB, Basarnas dan segalanya.
"Ini harus segera dilakukan langkah-langkah untuk evakuasi dan itu melibatkan jumlah massa yang banyak. harus lakukan langkah evakuasi tanpa menimbulkan kepanikan publik," kata Jenderal Pol Tito.
Untuk langkah sementara, Jenderal Pol Tito mengungkapkan bahwa dirinya masih menunggu terkait soal deformasi tersebut. Dia juga memastikan kalau Polri sudah bergerak mengerahkan bantuan baik dalam bentuk fisik maupun logistik.
Baca Juga: Manfaat Ganja Medis, Bisa Obati Alzheimer Hingga Epilepsi
"Sekarang pada status waspada kemudian kita nunggu sampai hasil dinyatakan informasi sudah permanen atau sementara baru kita melakukan strategi," katanya.
"Polri di kedua Polda itu ditambah Mabes Polri semua bergerak untuk membantu masyarakat di pengungsian kemudian membantu yang terluka dan sakit baik dalam bentuk fisik maupun bantuan logistik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis