Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis mengaku sudah bekerja keras untuk menyelidiki kasus teror air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan. Menurutnya, Mabes Polri juga sudah membentuk tim khusus untuk memantau proses penyelidikan kasus tersebut.
"Para penyidik terus bekerja. Saya yang memimpin langsung pelaksanaan anev (analisa dan evaluasi) setiap progres yang dilakukan oleh penyidik. Di samping itu, kita juga diawasi oleh lembaga internal Polri baik itu Irwasum maupun Div Propam serta Kepala Biro Wassidik Bareskrim. Secara rutin, setiap bulan kita melaksanakan anev," kata Idham di Polda Metro Jaya, Jumat (28/12/2018).
Selain tim khusus Mabes Polri, kata Idham, lembaga eksternal seperti Komnas HAM, Ombudsman RI dan Kompolnas juga turut melakukan pengawasan selama penyelidikan kasus teror air keras Novel berjalan di kepolisian. Selama menangani kasus ini, polisi selalu terbuka termasuk meminta masyarakat untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan kasus Novel.
"Di samping itu lembaga-lembaga di luar juga, kita selalu secara rutin kita menyampaikan protes contohnya Kompolnas, Ombudsman bahkan Komnas HAM beberapa opsi juga kita tawarkan. Misalnya kepada Komnas HAM, kepada Ombudsman untuk membawa saksi. Kita sangat terbuka dan kita sampai hari ini membuka nomor telepon call center untuk memberikan masyarakat kalau ada informasinya berikan kepada kami, ke penyidik," jelasnya.
Kasus teror air keras yang menimpa Novel Baswedan hingga kini masih menjadi misteri karena polisi tak juga bisa mengungkap pelakunya. Diketahui, Novel diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pelaku menyiramkan air keras ke kedua mata Novel sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat karena mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya. Hingga lebih dari 600 hari pasca peristiwa itu terjadi, pelaku penyerangan belum juga ditemukan. Padahal beberapa orang sempat diamankan karena diduga sebagai pelaku, tapi mereka kemudian dilepaskan karena tidak ada bukti.
Polda Metro Jaya sudah mengumumkan dua sketsa wajah yang diduga kuat sebagai pelaku pada awal 2018, namun belum ada hasil dari penyebaran sketsa wajah tersebut.
Berita Terkait
-
Kasusnya Terlantar, Kapolda Idham Akui Masih Berutang ke Novel Baswedan
-
KPK Tetapkan Erwin Sya'af Arief Tersangka Baru Suap Bakamla
-
Ombudsman: Pembentukan TGPF Kasus Novel Hanya Berujung Sia-sia
-
Polisi Kirim Jawaban ke Ombudsman Terkait Maladministrasi Kasus Novel
-
Masih Mandek, Kompolnas Klaim Serius Awasi Kasus Novel Baswedan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka