Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penyegelan pada beberapa reklame yang dibangun di jalan kendali ketat. Selain reklame bergambar Ketua DPP PSI Tsamara Amany, reklame bergambar Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romy) juga turut disegel.
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Ketanahan DKI Jakarta Benni Agus Candra mengatakan, reklame bergambar Tsamara yang disegel berada di tepi Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Sementara reklame bergambar Romy berada di tepi Jalan S Parman, Jakarta Barat.
"Ya, disegel kemarin. Keduanya berada di daerah kendali ketat, seharusnya nggak boleh ada reklame yang berupa tiang tumbuh (di daerah kendali ketat)," kata Benni saat dihubungi, Jumat (28/12/2018).
Reklame bergambar Tsamara dan Romy itu disegel pada Kamis (27/12/2018) kemarin di dua daerah yang berbeda.
Usai pihaknya melakukan penyegelan, kini Benni masih menunggu respon dari vendor reklame untuk segera mencopot kedua reklame itu. Ia memberikan masa tenggat waktu selama 3x24 jam. Jika lewat dari masa tenggat, Pemprov DKI akan melakukan pencopotan secara paksa reklame itu dan dikenakan sanksi berupa tidak ada pemberian izin reklame selama 1 tahun.
"Secara Perda begitu disegel izinnya langsung dipotong sendiri oleh vendor reklamenya. Kalau vendor nggak respon, kita potong sendiri dan vendornya diberikan sanksi," tutup Benni.
Berita Terkait
-
Reklame Tsamara Disegel, Pemprov DKI Sudah 3 Kali Layangkan Peringatan
-
Tak Berizin, Reklame Tsamara Dipasang di Kawasan Kendali Ketat
-
Video Prabowo Joget Saat Natal Bersama Dihapus, Begini Kata Sandiaga
-
Pengakuan Ketua DPP PSI Tsamara Amany Usai Baliho Disegel Pemprov DKI
-
Reklame Tsamara Amany Disegel Pemprov DKI, PSI: Dipasang Secara Legal
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!