Suara.com - Usai mengungkap kasus dugaan pelecehan dan pemerkosaan oleh mantan petinggi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Tenaga Kerja, RA yang merupakan mantan karyawati di badan milik negara itu akhirnya melapor ke Bareskrim Mabes Polri, Rabu (2/1/2019).
Pelaporan ini dibenarkan tim pendamping kuasa hukum RA, Ade Armando. Menurut dia, dalam laporan tersebut, pihaknya akan menekankan pada pasal pencabulan
"Ada banyak sekali yang diadukan oleh korban (RA). Tapi kemudian kuasa hukum melihat ada beberapa hal yang dianggap pas dengan pasal-pasal bisa dikenakan kepada terduga pelaku pemerkosaan. Konsentrasinya dengan perbuatan cabul," ujar Ade Armando kepada awak media di Gedung Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2018).
Namun demikian, Ade belum menjelaskan pasal apa saja yang akan dikenakan dalam laporan tersebut. Ia juga belum bisa menjelaskan barang bukti apa saja yang dibawa untuk mendukung laporan itu.
"Ada barang bukti yang tidak bisa disampaikan saat ini. Karena kalau sampai bicara strategi hukum, nanti pihak mereka (terlapor) bisa saja menghilangkan barang bukti lalu cari cara menyangahnya. Untuk pasal nanti kuasa hukum saja yang menjelaskan," ujar Ade.
Ade pun percaya polisi akan bekerja secara profesional dalam menindaklanjuti laporan itu. Ia berharap polisi berani menegakkan keadilan walaupun melibatkan orang besar sebagai terlapor.
Sebelummya, RA (27) yang merupakan mantan karyawait BPJS Tenaga Kerja , membeberkan dugaan kejahatan seksual oleh bekas atasannya berinisial SAB yang sebelumnya masuk Dewan Pengawas BPJS Tenaga Kerja.
Menurut RA, aksi kejahatan seksual itu terjadi selama kurun waktu dua tahun terakhir. Belakangan, SAB akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari jajaran Dewan Pengawas BPJS Tenaga Kerja.
RA menceritakan, dirinya mulai bekerja di BPJS TK sejak April 2016. Dirinya bekerja sebagai asisten pribadi SAB. Sang bos merupakan anggota Dewan Pengawas BPJS Tenaga Kerja.
Baca Juga: Derita Susulan Korban Gempa Palu, Warga Petobo Kesulitan Air
Selama menjadi asisten pribadi SAB, RA mengalami pelecehan seksual selama empat kali dalam rentang waktu April 2016 hingga November 2018 di lokasi berbeda.
"Saya menjadi korban empat kali tindakan pemaksaan hubungan seksual ( pemerkosaan ) oleh oknum yang sama di Pontianak 23 September 2016, Makasar 9 November 2016, Bandung 3 Desember 2017 dan Jakarta 16 Juli 2018," kata RA di Kantor SMRC, Jalan Cisadane, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).
Tak hanya di luar kantor, SAB bahkan kerap melecehkan di kantor. Karena takut, RA tidak memiliki keberanian untuk memberontak.
"Di kantor, dia (SAB) berulangkali memaksa mencium saya, meminta saya memegang kemaluannya atau memegang bagian-bagian tubuh saya yang sama sekali tidak layak dilakukan seorang atasan terhadap bawahan," ujarnya.
Bahkan, SAB disebut sempat mengajak RA untuk menikah. Padahal, SAB berdasarkan informasi sudah memiliki istri dan dua anak.
Menanggapi tuduhan RA, SAB membantahnya, ia mengaku tidak melakukan apa yang dituduhkan mantan asistennya itu. Ia juga menyatakan mundur dari Dewan Pengawas BPJS Tenaga Kerja. Namun ia membantah, keputusannya mundur karena tersandung kasus dugaan pemerkosaan yang dituduhkan kepadanya.
Berita Terkait
-
Sudah Pingsan, Ebi Masih Digilir 4 Lelaki sampai Tewas
-
ABG Otak Geng Pemerkosa Siswi SMP hingga Tewas Akhirnya Tertangkap
-
Perkosa Ebi hingga Tewas, Tiga Lelaki Ditembak Polisi
-
Diajak Ikut Acara Agama, Ebi Diperkosa Bergilir 4 Orang hingga Tewas
-
Diduga Perkosa Bawahan, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Mundur
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Peradilan Militer Dinilai Tidak Adil, Keluarga Korban Kekerasan Anggota TNI Gugat UU ke MK
-
Ria Ricis dan Selebriti Pandu Shopee Live Superstar, Jumlah Produk Terjual Naik Hingga 16 Kali
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025
-
Kelola Sendiri Sampah MBG, SPPG Mutiara Keraton Solo di Bogor Klaim Untung hingga 1.000 Persen
-
Di Hadapan Kepala Daerah, Prabowo Ingin Kelapa Sawit Jamah Tanah Papua, Apa Alasannya?
-
Komnas Perempuan: Situasi HAM di Papua Bukan Membaik, Justru Makin Memburuk
-
Jaksa Agung: KUHP-KUHAP Baru Akan Ubah Wajah Hukum dari Warisan Kolonial
-
15 WN China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang: 5 Fakta dan Kondisi Terkini
-
LBH: Operasi Militer di Papua Ilegal dan Terstruktur Sistematis Sejak 1961
-
YLBHI: Kekuasan Polri di Ranah Sipil Mirip ABRI Zaman Orde Baru