Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Suhud Alynudin, membantah pernyataan politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko yang menyebut Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto hanya menebar ketakutan. Ia menyebut apa yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra itu sedang menyampaikan realitas yang terjadi di Indonesia.
"Di era Pak Jokowi kita mengalami kemunduran di banyak aspek, pertumbuhan ekonomi kita mentok, utang negara menumpuk, daya beli masyarakat rendah akibat tingginya beban hidup, tingginya ketergantungan pada impor," kata Suhud kepada Suara.com, Rabu (2/1/2018).
Menurut Suhud, kondisi tersebut malah membahayakan bagi generasi mendatang di mana Indonesia akan mengalami bonus demografi. Ia menilai kalau bonus demografi itu justru malah jadi bumerang bagi pemerintah karena tidak mampu membuka lapangan kerja yang luas.
Oleh karena itu Suhud memastikan kalau pidato yang disampaikan Prabowo bukan untuk menebar ketakutan, akan tetapi mengajak kepada seluruh masyarakat memahami dengan kondisi bangsa dan mencari solusinya.
"Pak Prabowo ingin memastikan masa depan Indonesia menjadi baik dengan menjelaskan situasi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Pak Prabowo mengajak semua pihak menjawab realitas dan tantangan yang ada," pungkasnya.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko selaku Juru Bicara kubu Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin, menilai pernyataan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenai Indonesia krisis air dan 100 persen mengimpor BBM tahun 2025 tak relevan.
Budiman menilai pernyataan itu menunjukkan Prabowo hanya membaca buku-buku zaman dulu alias jadul.
“Semua retorika Pak Prabowo sungguh-sungguh mewakili masa lalu yang ketakutan melihat masa depan. Ini tidak baik untuk generasi muda, hanya baik untuk generasi kuda (tunggangan)," kata Budiman.
Baca Juga: Pertama Kali Sejak 2012, Penerimaan Negara Melebihi Target APBN
Berita Terkait
-
Bantah Prabowo Selang Cuci Darah Dipakai 40 Orang, Ini Penjelasan RSCM
-
Kubu Prabowo: Budiman Sudjatmiko Kebanyakan Baca Buku Berbau Kiri
-
PKS Ajukan Tiga Nama ke Gerindra, Suhaimi Jadi Kandidat Wagub DKI
-
Sandiaga Klaim Bangun Tol Cipali Tanpa Utang, Kubu Jokowi: Bohong!
-
Jelang Debat Pilpres Perdana, SBY Akan Kumpulkan Tim Prabowo - Sandiaga
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara