Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menduga aksi penyebaran berita bohong alias hoaks soal 7 kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos telah dilakukan secara sistematis. Pasalnya, PSI curiga hoaks yang beredar di media sosial itu direkayasa secara rapih.
Juru Bicara PSI, Mohamad Guntur Romli mengatakan jika isu tersebut dikemas sedemikian rupa dengan cara merekam audio lalu dikirim melalui Whatsapp. Bahkan, Guntur menduga untuk menggulirkan isu tersebut, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief telah bersekongkol dengan Wasekjen MUI ustaz Tengku Zulkarnain. Pasalnya, kata dia kedua orang itu turut menyebarkan hoaks surat suara melalui akun media sosial pribadinya.
"Kami curiga hoaks ini sudah dipersiapkan dan direkayasa dengan canggih. Dimulai dari rekaman audio yang tersebar di grup-grup WA, kemudian diumpan di media sosial, khususnya Twitter oleh Andi Arief dan Tengku Zulkarnain, itu alur penyebaran sudah bisa ditebak" kata Guntur kepada Suara.com, Kamis (3/1/2018).
Kecurigaan PSI juga tertuju pada kalimat dalam rekaman tersebut yang menyebut kalau 7 kontainer berasal dari Cina dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, para pelaku ini kerap mencatut Cina untuk menyerang calo petahana Presiden Jokowi.
Selain itu, dalam rekaman tersebut juga disebutkan kalau surat suara yang dicoblos itu tepat di gambar Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Pemilihan isu hoaksnya juga, seperti surat suara dicetak di Cina, ini negeri kan sudah sensitif di negeri kita, kemudian jumlah suara 70 juta, hingga dicoblos untuk pasangan 01, Jokowi dan KH Maruf Amin," ujarnya.
"Ini ibarat lempar satu batu tapi kau kena beberapa sasaran, mau fitnah Pemerintah Jokowi, Pasangan Jokowi-KH Maruf Amin hingga pelaksanaan Pilpres 2019," pungkasnya.
Untuk diketahui, warganet digegerkan oleh rekaman dengan durasi 33 detik dengan suara pria yang beredar di Whatsapp. Dalam rekaman itu, si pria memberi info telah menemukan 70 juta suara yang sudah dicoblos pada gambar Jokowi - Maruf Amin.
Masih dari rekaman itu, surat suara tersebut dikirim dari Cina dan sudah disita TNI AL. Di ujung rekamannya, pria tersebut meminta agar memberitahukan kepada pihak Gerindra Pusat dan ke Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Baca Juga: Puluhan Nisan Salib Dirusak, Ganjar ke Warga: Laporkan ke Polisi
Berikut transkrip rekaman tersebut:
"Sekarang ini ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, marinir udah turun, dibuka satu isinya kartu suara yang sudah dicoblos nomor satu, Jokowi itu mungkin dari China.
Total katanya itu kalau 1 kontainer itu 10 juta berarti kalau ada 7 kontainer 70 juta suara udah dicoblos nomor satu.
Tolong sampaikan akses ke bapake atau ke Gerindra Pusat untuk segera kesana ini ta' kirimin nomor telefon orangku yang disana untuk membimbing ke kontainer itu, ya. Atau sukur akses Djoko Santoso pasti marah kalau beliau, langsung ngecek sana ya".
Berita Terkait
-
Andi Arief Resmi Dilaporkan Kubu Jokowi ke Bareskrim Polri
-
Hasto Sindir Andi Arief: Era Orba Banyak Aktivis Hilang, Kini Cuitan Hilang
-
Demokrat: Andi Arief Jalankan Fungsi Early Warning System dengan Baik
-
Dianggap Bikin Malu, Aktivis 98 Kirim Vitamin Otak buat Andi Arief
-
Disebut Buta Huruf oleh Andi Arief, Sekjen PDIP: Betul, Saya Buta Betul...
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung