Suara.com - Jaringan Relawan Prabowo-Sandiaga (JAPRAS) melaporkan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait dugaan pencemaran nama baik ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya pada Sabtu (5/1/2019).
Pelaporan tersebut merupakan buntut penghargaan 'Kebohongan Award' yang diberikan kepada pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Diketahui, PSI menganugerahkan Prabowo gelar Kebohongan Terlebay. Sementara Sandiaga Uno diberi 'penghargaan' Kebohongan Terhakiki.
"Merasa sangat dirugikan dengan adanya pemberian award yang ditandatangani oleh Ketum PSI dan Sekjen PSI. Kami akan follow up sesuai dengan koridor hukum yang ada Indonesia ini," ujar Divisi Advokasi JAPRAS, Surah, Sabtu (5/1/2019).
Surah mengatakan, penghargaan yang diberikan oleh PSI tersebut mengecewakan sekaligus merugikan pihaknya selaku relawan Prabowo-Sandiaga. Tak mau kalah, pihak juga memberikan gelar pada PSI sebagai Partai Teralay Sedunia.
"Kami rasa PSI juga perlu diberi awards, dari peneliti akan mengkaji PSI, Partai Teralay Sedunia. Dari Japras juga akan meneliti dan mengkaji bahwa PSI itu partai teralay ya sedunia. Nah itu akan kita berikan juga award," tutur Surah.
Hanya saja, kata Surah, laporan tersebut tidak diterima oleh pihak kepolisian lantaran ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi. Dirinya mengatakan, dokumen yang kurang lengkap adalah belum ada surat kuasa dari Ketua Umum JAPRAS dalam laporan tersebut.
"Belum (diterima). Ada beberapa dokumen yang kurang komplet. Belum ada surat kuasa. Masih konsuling. Masih ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi. Kita akan bicara di Kantor Pusat JARPAS bersama beberapa ketum dan pengurus lainnya, agar pelaporan bisa diterima Polri," Surah menjelaskan.
Berita Terkait
-
Kasus Dana Kemah, Polisi akan Panggil Lagi Dahnil Anzar Simanjuntak
-
Keputusan KPU Coret BW dan Koordinator ICW dari Panelis Debat Dipertanyakan
-
Kubu Prabowo Sesalkan Keputusan KPU Batal Gelar Paparan Visi Misi Capres
-
'Kebohongan Award' dari PSI untuk Prabowo cs, MKGR: Jangan Ditiru
-
Foto Prabowo - Sandiaga Pakai Jas, Timses: Penci Simbol Nasional dan Islam
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM