Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyayangkan langah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memberikan kisi-kisi debat kepada masing-masing Capres - Cawapres di Pemilu 2019. Menurut Fahri hal itu terlihat menyederhanakan sebuah kompetisi besar.
Fahri mengatakan, kemampuan seorang calon pemimpin negara sudah diuji dari bagaimana dirinya bisa memahami persoalan negara.
"Setelah dia melakukan analisis lingkungan dia bikin kesimpulan, setelah dia bikin kesimpulan, keluarlah visi misi. Jadi dari strategi itu ada proses implementasinya. Itu yang harus dijelaskan di luar kepala," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (7/1/2019).
Fahri kemudian mempertanyakan soal keseriuan KPU dalam menggelar sebuah debat bagi Capres - Cawapres. Selain itu, ia menilai kalau pemberian kisi-kisi seperti itu serupa dengan seorang warga yang akan menjalani ujian masuk universitas.
"Ini kan bukan orang yang mau lulus ujian masuk perguruan tinggi, ya kan? Atau mau bekerja di perusahaan begitu. Tapi orang yang akan memimpin sebuah negara besar. Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh KPU ini," ujarnya.
Kemudian Fahri juga menyoroti persiapan KPU menggelar debat dengan menyiapkan bank soal terlebih dahulu. Seharusnya menurut dia, KPU menyiapkan riset tentang persoalan negara yang sudah dilakukan oleh akademisi kemudian diberikan kepada Capres - Cawapres pada saat debat nanti yang perdana digelar pada 17 Januari mendatang.
"Menurut saya KPU agak misleading dan karena itu layak untuk orang curigai dia itu seperti diformat untuk menyederhanakan pertarungan atau kompetisi ini, sehingga hak publik untuk mengelaborasi secara mendalam tidak didapatkan," tuturnya.
Oleh karena itu, Fahri menilai kalau KPU terlalu menyederhanakan penyelenggaraan sesi debat Capres - Cawapres. Padahal menurutnya, sebuah debat Pemilihan Presiden harus mencakup persoalan yang luas mulai dari persoalan daerah, kemaritiman hingga budaya nasional.
"Ada keluhan bahwa manusia Indonesia kualitasnya makin rendah, selain kualitas-kualitas fisik tentang stunting dan sebagainya," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Catat Nama 100 Model Popular dan FHM Dijual Mucikari Vanessa Angel
"Tapi secara moral kita mengalami namanya juga penurunan. Itu semua harus dibahas. Dan itu bukan formatnya itu kaya ujian sekolah gitu, tapi merupakan debat intelektual gitu," lanjut dia.
Sebagaimana diketahui, KPU bersama kedua Tim Sukses (Timses) Pasangan Capres - Cawapres akan memberikan kisi-kisi soal kepada masing-masing Capres - Cawapres seminggu sebelum debat. KPU menegaskan kalau hal tersebut sesuai dengan apa yang diatur oleh Undang-Undang.
Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menjelaskan kalau tujuan utama dari pemberian kisi-kisi sebelum debat bertujuan agar visi - misi pasangan calon (paslon) bisa tersampaikan dengan jelas tertata.
Lagipula kata Pramono sebuah debat Capres - Cawapres tentu akan mengedepankan penyampaian gagasannya bukan sebuah pertunjukan debat itu sendiri.
Berita Terkait
-
Romi Targetkan PPP Masuk 3 Besar Pemilu 2019
-
Sandiaga Sebut Masyarakat Pedesaan Tak Mengerti Visi Misi Jokowi
-
Banyak Kampanye Gimmick, KPU Dikritik Batalkan Penyampaian Visi Misi Capres
-
Mantan Komisioner Dukung Langkah KPU Soal Hoaks Surat Suara Tercoblos
-
Keputusan KPU Coret BW dan Koordinator ICW dari Panelis Debat Dipertanyakan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok