Suara.com - Jokowi Sebut Rp 65 T, Anies: Kerugian Akibat Macet Lebih Besar Capai Rp 100 T per Tahun
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meralat angka kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan di Jabodetabek. Anies memastikan, angka kerugian bukanlah Rp 65 triliun, melainkan mencapai Rp 100 triliun per tahun.
Anies mengatakan, dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Selasa (8/1/2019), Presiden Joko Widodo menyebut kerugian akibat kemacetan di Jabodetabek sebesar Rp 65 triliun.
Setelah rapat terbatas, Jokowi kembali menggelar rapat internal dan meralat angka kerugian yang ada.
"Setelah rapat dimulai, angka itu dikoreksi oleh pak wapres (Jusuf Kalla). Kami juga angkanya sama, yaitu Rp 100 triliun, bukan Rp 65 triliun lagi, lebih besar," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
Tingginya angka kerugian akibat kemacetan menunjukkan, pemerintah kesulitan dalam mengatur kendaraan umum yang ada. Sesuai arahan Jokowi, konsolidasi akan terpusat ke DKI.
"Jadi arahan kemarin adalah dikonsolidasi ke DKI dan beberapa kali DKI ditanya kesiapannya dan kami siap, Jakarta siap," ungkap Anies.
Sebagai upaya menekan angka kemacetan, Anies berencana membangun lahan parkir di dekat moda transportasi umum seperti stasiun MRT dan LRT.
Selain itu, Anies juga berencana menaikkan tarif parkir sehingga pengendara beralih ke moda transportasi umum.
Baca Juga: Diteror Bom, Ketua RW: Lingkungan Rumah Wakil Ketua KPK Minim Penjagaan
"Dalam urusan transportasi ini, presiden melihat pentingnya DKI menjadi pihak yang mengkoordinasikan.”
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut adanya kerugian akibat kemacetan di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) sebesar Rp 65 triliun per tahun, berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Saya hanya membayangkan hitungan Bappenas yang saya terima setiap tahun kita kehilangan Rp 65 triliun di Jabodetabek gara-gara kemacetan. Rp 65 triliun per tahun," ujar Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?