Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan sejarah perjalanan PDI. Hal ini disampaikan Megawati di acara HUT ke 46 dan Rakornas PDI Perjuangan di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).
Megawati bercerita dari awal jatuh bangun PDI hingga berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Semua berawal dari terbentuknya PDI pada 10 Januari 1973 hingga mengenang kembali hak politiknya yang disunat pada masa Pemilu 1997 silam.
"Kembali keingatan saya pada tahun 1997 ada beberapa orang pemerintahan datangi saya. Mereka bilang hak saya untuk dipilih ditiadakan sedangkan saya diperbolehkan untuk memilih," kata Megawati.
Saat itu Megawati meminta pada seluruh kader dan pengurus partai untuk tetap memilih PDI. Arahan tersebut tertuang dari surat terbuka yang sempat dibuat.
"Oleh sebab itu saya membuat surat terbuka yang mengatakann bahwa oleh pemerintah saya tidak diizinkan untuk dipilih, tetapi saya boleh memilih. Saya juga memnita supaya pada waktu itu untuk tetap memilih partai kita," terangnya.
Meski demikian, PDI saat itu tidak memenangkan pemilu. Ia sempat tersendak beberapa saat ketika mengenang masa masa itu.
"Jadi tempat kami di tempat coblos itu suaranya turun drastis. Ada satu tempat hanya dua suaranya. Namun warga PDI bukanya sedih malah sorak sorai," katanya sambil berhenti beberapa saat untuk mengabil nafas menahan haru.
Pada pemilihan selanjutnya tepatnya pada tahun 1999, PDI berniat maju kembali dalam pemilu. Namun partai berlambang moncong putih ini harus mengganti nama terlebih dahulu.
"Nah setelah itu tentu saja PDI dapat dikatakan suaranya tidak bagus. Nah ketika tahun 1999 dilakukan pemilu dan saya diberitahu boleh ikut asal merubah nama. Jadi waktu mendaftarkan nama. Saya ingat kata "Perjuangan Perjuangan," itulah menganpa namaya partai PDI Perjuangan dan disahkan 1 Februari 1999.
Baca Juga: Update Teror Bom Rumah Pimpinan KPK, di Rumah Ketua KPK Bukan Bubuk Bom
Perjuangan pun terus bergulir hingga saat ini. Di umur ke 46 PDIP, kata Megawati, PDIP banyak menciptakan kader besar hingga berhasil memenangkan pemilu presiden 2019. Dia berharap perjuangan PDIP harus terus berjalan dengan memegan nilai Pancasila sebagai dasar perjuangan.
"Para kader dimanapun berada harus berjuang, menjadi guardian nilai nilai pancasila," jelasnya.
Dalam acara ini hadir Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan sejumlah pejabat dan menteri di kabinet kerja.
Berita Terkait
-
Hadiri HUT PDIP, Jokowi Jadi Sopir Megawati, Jusuf Kalla dan Ma'ruf Amin
-
Jokowi - Ma'ruf Amin dan Wapres JK Hadiri HUT ke-46 PDI Perjuangan
-
Salam Metal Menggema di HUT PDIP ke-46
-
Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo, PDIP: Kami Kerja Hindari Hoaks
-
Karya Anak Megawati, Komik Soekarno Diluncurkan Saat HUT PDIP
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia