Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tak menyoal rencana penerbitan kembali Tabloid Obor Rakyat yang sempat membuat gaduh di Pilpres 2014 karena menyebarkan berita bohong alias hoaks.
Menurutnya, yang terpenting konten yang dimuat tabloid tersebut harus sesuai fakta. Sebab, kata dia sejauh ini belum ada pelarangan terkait penggunaan nama Tabloid Obor Rakyat.
"Tapi kalau hanya meminjam nama, karena nama Obor Rakyat itu belum pernah dilarang sebagai nama, lalu sekarang diterbitkan lagi, (kalau) isinya benar menurut saya tidak apa-apa," kata Mahfud MD di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).
Namun, Mahfud mengaku polisi harus cepat bertindak bila pemberitaan yang dimuat Obor Rakyat itu hanya menyebarkan hoaks. Mengingat, rencana penerbitaanya itu bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu 2019.
"Bisa jadi karena Pemilu. Tapi apapun motivasinya apa karena Pemilu atau karena apa, kalau itu hoaks ya harus ditangkap oleh polisi," pungkasnya.
Sebelumnya, pemimpin redaksi Tabloid Obor Rakyat , Setiyardi Budiono berencana menerbitkan kembali Tabloid Obor Rakyat setelah dahulu sempat menjadi kontroversial di masyarakat.
Tabloid Obor Rakyat pernah membuat masyarakat geger dengan menulis pemberitaan tentang Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing. Artikel itu muncul pada terbitan pertama Obor Rakyat pada Mei 2014 dengan judul headline 'Capres Boneka' dengan gambar karikatur Jokowi sedang mencium tangan Megawati Soekarnoputri.
Akibatnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menjatuhkan vonis delapan bulan penjara kepada Setiyardi Budiono dan penulisnya, Darmawan Sepriyosa atas kasus pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap capres Jokowi.
Baca Juga: Timses Jokowi: Prabowo Harus Arahkan Anak Buahnya agar Tak Sebar Hoaks
Berita Terkait
-
Bareskrim Periksa Perempuan Cantik yang Laporkan Sekjen PDIP
-
Dalang Hoaks Surat Suara Masih Berkeliaran, Polisi: Kita Masih Teliti Bukti
-
Andi Arief Berkicau Rumahnya Digeruduk, Mabes Polri: Ngapain Digerebek?
-
Nilai Kemanusiaan Gus Dur Diharapkan Hidup dalam Kontestasi Pilpres
-
Mahfud MD Kampanye Pemilu Damai di Jepang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri