Suara.com - Eks Menteri Perekonomian Rizal Ramli menyebutkan empati Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sangat kurang terhadap nasib para nelayan. Meski begitu, Rizal masih mengapresiasi keberanian Susi dalam memberantas keberadaan kapal-kapal asing yang kerap mencuri ikan di perairan Indonenesia.
"Ibu Susi bagus sekali nembakin (kapal) dan dia enggak bisa disogok. Tapi empati dia terhadap nelayan agak kurang," kata Rizal Ramli dalam diskusi bertajuk 'Refleksi Malari Ganti Nakhoda Negeri' di Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo - Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Berbagai survei yang ditujukan untuk Susi di berbagai daerah juga menunjukkan angka yang bagus. Namun, kata dia, cerita itu berbanding terbalik dengan cerita para nelayan. Rizal Ramli menjelaskan kalau para nelayan di Indonesia hingga kini belum juga bisa hidup dengan sejahtera.
"Ibu Susi bagus sekali untuk land clearing, tapi (tidak) untuk bangun dan nanam empatinya. Itulah yang menjelaskan kalau ada polling di kota besar, semua senang Ibu Susi, gerakannya nyentrik. Tapi coba ke nelayan-nelayan, ceritanya beda sama sekali," pungkasnya.
Menurut Rizal Ramli, saat ini tidak ada kombinasi (program) yang dilakukan pemerintah antara menjaga ikan-ikan (agar) tidak dicuri secara ilegal dan memakmurkan nelayannya.
Ramli pernah bercerita kalau dahulu dirinya pernah menciptakan asuransi bagi para nelayan yang meninggal saat sedang melaut. Namun program itu hanya bertahan sebentar. Program itu dibuatnya agar bisa membantu keluarga nelayan.
"Waktu saya di dalam, saya cuman berhasil bikin dua di Gorontalo dan salah satu di pulau Jawa. Harusnya dilanjutkan ke 60 titik baru nelayan, itu bisa terjamin," ujarnya.
Berita Terkait
-
Nekat Melaut Kala Cuaca Buruk, Sekelompok Nelayan di Babel Tersambar Petir
-
Perahu Hilang Kena Tsunami, Ratusan Nelayan di Banten Kini Menganggur
-
Trauma Melaut Usai Tsunami, Nelayan Labuan Mulai Perbaiki Kapal Ikan
-
Mereka Tak Punya Kisah Manis Setiap Tahun Baru, Kerja... Kerja... Kerja!
-
Masih Menganggur, Nelayan di Pandeglang Khawatir Mengalami Kecelakaan Laut
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan