Suara.com - Nelayan di pesisir Kabupaten Pandeglang, Banten, belum berani melaut pasca-Tsunami Selat Sunda. Mereka terpaksa menganggur karena ketakutan diterjang gelombang besar.
"Kami bingung jika melaut, khawatir mengalami kecelakaan laut," kata Sarmadi, nelayan Desa Teluk Kecamatan Labuan, Pandeglang, seperti dilansir dari Antara, Minggu (30/12/2018).
Sarmadi menerangkan, hampir semua nelayan di pesisir Pandeglang belum melakukan aktivitas melaut pasca Tsunami Selat Sunda menerjang Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) malam, terlebih gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan masih suka terjadi.
Sebagian nelayan, kata Sarmadi, memilih melakukan perbaikan kapal dan perahu yang mengalami kerusakan akibat diterjang tsunami. Sebagian besar kondisi kapal dan perahu yang ditambatkan di pesisir pantai rusak dan saling tumpang tindih.
"Kami lebih baik memperbaiki kapal dan belum melaut, apalagi cuaca buruk masih melanda Pantai Labuan," katanya.
Selain Sarmadi, seorang nelayan di Pantai Carita, Pandeglang, bernama Madasin mengatakan, nelayan di sana kebanyakan nelayan tradisional yang menggunakan perahu kincang dengan mesin motor tempel. Apabila, ketinggian gelombang di atas dua meter dan angin kencang, nelayan tidak berani melaut.
Saat ini cuaca laut di pesisir Selat Sunda bagian selatan, kata Madasin, dapat membahayakan bagi keselamatan nelayan yang memaksakan mencari ikan di laut.
"Meski sudah kembali dari pengungsian, namun lebih baik tidak melaut pasca tsunami itu," katanya.
Berdasarkan pantauan di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di pesisir Pandeglang mulai Pantai Carita, Labuan, Panimbang hingga Sumur tidak terlihat transaksi jual beli ikan.
Baca Juga: Kapolres Sebut Batang Sudah Jadi Pangsa Pasar Bandar Narkoba
Mereka nelayan merasa ketakutan dan tidak melaut akibat tsunami yang menerjang pesisir itu.
"Kami sudah lima hari terakhir tidak melaut," kata Mardi, seorang TPI Panimbang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat