Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, terpidana kasus teroris Abu Bakar Baasyir masih memiliki pengaruh walaupun sudah sekian tahun mendekam di Lembaga Pemasyaratan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, bentuk pengaruh itu ditandai dengan banyaknya masyarakat yang menjadi pengikut untuk rutin menegok Baasyir di penjara.
"Ya, apa pun beliau (Baasyir) kan juga masih punya pengaruh. Buktinya waktu di Nusakambangan juga banyak yang datang," kata Moeldoko saat ditemui di acara Indonesia Millenial Summit di Hotel Kempinski, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
Namun, Moeldoko memastikan pemerintah akan tetap melakukan penanggulangan terkait ada ancaman teroris, setelah Baasyir bebas dari penjara. Moeldoko mengklaim pembebasan terhadap Baasyir yang diberikan Presiden Joko Widodo tak berpengaruh pada pengamanan pemerintah terhadap adanya kemungkinan aksi terorime di Indonesia.
"Ya, bukan berarti pembebasan Baasyir kita kendor dalam penanggulangan dan pengawasan dan seterusnya, bukan berarti kita kendor. Komitmen Pak Presiden (Jokowi) untuk tidak memberi ruang kepada kelompok radikal dan terorisme itu enggak pernah berubah," jelasnya.
Sebelumnya, pengacara pasangan nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, membenarkan jika Baasyir akan segera bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor. Ia mengatakan jika terpidana kasus pendanaan teroris di Aceh ini akan bebas pada pekan depan.
"Bukan hari ini, sudah disetujui pembebasannya oleh Presiden. Pembebasannya minggu depan. Pak Baasyir minta jangan hari ini," kata Yusril saat dihubungi Suara.com, kemarin.
Terkait adanya pembebasan itu, Baasyir pun meminta waktu selama beberapa hari untuk mengemas barang bawaan yang ada di sel tahanannya.
Baca Juga: Sandra Dewi Bahagia Dianggap Telat Menikah
"Dia (Baasyir) perlu waktu tiga hari untuk bereskan barang-barangnya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Yusril: Hati Saya Sendiri Tidak Yakin Baasyir Itu Teroris
-
JK Merasa Aneh Muncul Isu Pembebasan Baasyir Dikaitkan dengan Pilpres
-
Yusril: Pembebasan Baasyir Tak Langgar Aturan
-
Syarat Pembebasan, Yusril: Baasyir Tolak Tanda Tangan Setia pada Pancasila
-
Rayakan Pembebasan Baasyir, Keluarga Bakal Gelar Syukuran
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah