Suara.com - Sekitar 170 orang dikhawatirkan meninggal di dua kapal karam yang terpisah saat berada di perairan Mediterania. UNHCR membeberkan bahwa Angkatan Laut Italia melaporkan sebuah kapal tenggelam di pantai Libya dengan 117 orang di dalamnya, sementara pemerintah Maroko dan Spanyol berusaha menemukan kapal yang hilang di Mediterania barat.
Badan hak asasi manusia PBB tidak dapat secara independen memverifikasi jumlah korban tewas.
"Kami tidak bisa menutup mata terhadap banyaknya orang yang sekarat di ambang pintu Eropa," kata komisaris tinggi pengungsi PBB Filippo Grandi dalam siaran pers.
Kapal pertama dilaporkan menghilang dengan 53 orang di dalamnya di Laut Alborán di ujung barat Mediterania. Satu korban selamat dirawat di Maroko setelah menghabiskan 24 jam terdampar di laut.
Pencarian kapal selama beberapa hari sejauh ini tidak berhasil.
Kapal kedua, sebuah sampan, meninggalkan Libya pada hari Sabtu (19/1/2019) waktu setempat, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
Juru bicara Flavio Di Giacomo mengatakan, tiga orang yang selamat memberi tahu mereka bahwa 120 orang berada di kapal ketika mereka meninggalkan Garabulli di Libya.
Sebuah pesawat angkatan udara Italia menjatuhkan dua rakit ke kapal pada hari Jumat setelah melihatnya tenggelam di perairan yang kasar, kata Laksamana Angkatan Laut Fabio Agostini kepada penyiar RaiNews24.
Tiga orang yang menderita hipotermia parah ditarik dari perairan dengan helikopter, dan sedang dirawat di Pulau Lampedusa, katanya.
Baca Juga: Cegah 3.500 Imigran, Trump Kerahkan 15 Ribu Serdadu ke Perbatasan
IOM mengatakan 4.216 migran telah menyeberang ke Eropa melalui laut dalam 16 hari pertama tahun 2019. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat yang tiba pada periode yang sama tahun lalu.
Negara-negara Eropa seperti Italia, telah menolak menerima migran dalam beberapa tahun terakhir.
Wakil populis Italia Matteo Salvini menulis di Facebook setelah tenggelam bahwa selama pelabuhan Eropa tetap terbuka ... sayangnya penyelundup akan terus melakukan bisnisnya. [BBC]
Berita Terkait
-
Tragedi Kapal Multi Prima I, Potret Kecelakaan yang Kalah Kelas
-
KNKT Temukan Titik Karam Kapal Multi Prima, Belum Tentu Diangkat
-
Berkat iPhone, Nyawa 8 Orang di Kapal Karam Selamat
-
Jaket Sang Putri untuk Pande yang Berlayar di Kapal Karam Multi Prima
-
Peneliti Temukan Bangkai Kapal Karam, Berisi Mobil Chevy 1927
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin