Suara.com - Presenter Najwa Shihab menegaskan dirinya selalu menjaga nilai independensi sebagai seorang jurnalis. Hal itu dikatakan Najwa Shihab menanggapi atas adanya pihak yang meragukan independensinya saat diusulkan menjadi kandidat moderator di debat kedua Pilpres 17 Februari mendatang.
Najwa Shihab mengungkapkan sejatinya pada saat debat Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 dirinya juga sempat diragukan netralitasnya. Namun nyatanya kedua pasangan cagub ketika itu selalu memenuhi undangan dalam program acara yang dipandunya.
"Saya sebetulnya tidak dalam posisi menjawab apa pun karena ini bukan hajatan saya. Sebagai host memang kritis pada semua tokoh tetapi selalu menjaga independensi. Kalau teman-teman semua masih ingat, saat Pilgub DKI, yang dikatakan juga bahwa saya tidak netral, kedua paslon di putaran ke-2 selalu datang kalau kami undang," tutur Najwa Shihab saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/1/2019).
Berkenaan dengan itu, Najwa Shihab mengatakan ketika itu cagub DKI Jakarta pada putaran ke-2, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersedia mengikuti debat dengan format dialog interaktif yang diusung kedalam program acara yang dipandunnya. Menurutnya, ketika itu Anies dan Ahok menilai sepanjang acara debat yang dipandunya itu berjalan objektif.
"Bahkan Anies - Ahok bersedia berdebat di Mata Najwa dengan format dialog yang interaktif dan dinamis, format yang berbeda dengan KPU. Mereka berdua merasakan bahwa sepanjang debat kita menjunjung tinggi objektivitas. Silahkan cek ulang saja soal ini," ujarnya.
"Saat mas Anies dan mas Sandi sudah terpilih, keduanya tampil pertama di acara saya. Setelah itu pun, beberapa kali keduanya kerap hadir di Mata Najwa. Begitu pula dengan Pak Djarot ketika baru berhenti jadi Gubernur, bersedia diundang datang ke Catatan Najwa. Kepada semua pihak, saya akan terus menjunjung tinggi independensi," imbuhnya.
Sebelumya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan Najwa Shihab dan Tommy Tjokro diusulkan menjadi kandidat moderator di debat kedua Pilpres. Kendati begitu, Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Fadli Zon meragukan independensi Najwa Shihab.
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo Bantah Tolak Najwa Shihab Jadi Moderator Debat Pilpres
-
Ahok Akan Jadi Presenter Setelah Bebas dari Penjara 24 Januari Besok
-
Pernikahan Ahok - Bripda Puput Disebut Bakal Digelar Tertutup
-
Maruf Amin Setuju Najwa Shihab Jadi Moderator karena Orang Lurus
-
Jelang Hari Kebebasan Ahok, Begini Persiapan Polisi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Setiap Provinsi Akan Punya Dapur MBG, Kementerian PU Percepat Pembangunan SPPG
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita
-
Pemerintah Bangun SPPG sebagai Dapur Modern untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif