Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merasa gerah dengan maraknya berita bohong alias hoaks yang kerap bergulir selama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Saking geramnya, Megawati pun menantang kepada pihak-pihak tersebut agar menunjukkan ketidaksukaan langsung di hadapan Jokowi ketimbang menyebarkan hoaks melalui media sosial.
"Kalau enggak suka, datang dong (ke Jokowi). Kalau enggak suka dengan pak Jokowi, datang berhadapan," kata Megawati saat memberikan sambutan di acara HUT-ke 72 Tahun di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Dia beranggapan, menjamur hoaks lantaran kaum milenial kurang mendapatkan edukasi selama menggunakan teknologi informasi di telepon selulernya masing-masing. Dia pun meminta agar kalangan muda bisa bertanggung jawab sebelum mengunggah sesuatu di dunia maya.
"Anak muda, tolong kalian itu punya tanggung jawab. Karena ada handphone jadi viral. Kalian pengecut kalau enggak suka datang dong," kata dia.
Dalam sambutannya itu, Megawati pun meminta agar seluruh masyarakat lebih dewasa dan bijak saat berkomunikasi di media sosial. Sebab, dia khawatir dengan maraknya hoaks yang sengaja dibuat untuk menyerah pemerintahan Jokowi.
"Kalau viral isinya hoaks kebencian jadi apa maknanya?Tolong bersifatlah dewasa matang dan bertanggung jawab bagi bangsa Indonesia," terangnya.
Berita Terkait
-
Ini Agenda Ahok alias BTP Setelah Bebas dari Penjara Besok
-
Ini Doa Jokowi di Ultah Megawati yang ke-72
-
Megawati: Kenapa Perempuan Indonesia Enggak Mau Seperti Saya
-
Kemkominfo Rilis Data Pengaduan Hoaks yang Disebar via WhatsApp
-
Jokowi Dianggap Ingkar Janji, Pengacara Baasyir Ancam Bawa ke Jalur Hukum
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu