Suara.com - Termasuk Rekening Anaknya, Tasdi Minta 11 Rekening Yang Diblokir KPK Dibuka
Bupati nonaktif Purbalingga Tasdi meminta majelis hakim Pengadilan Tipikor Semarang, Jawa Tengah, membuka blokir terhadap 11 rekening yang dilakukan oleh KPK dalam kasusnya.
Hal itu diungkapkan Tasdi dalam sidang nota pembelaan alias pledoi di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (23/1/2019).
Terdakwa Tasdi menilai, ada sejumlah rekening yang sebenarnya tak terkait kasus korupsinya, semisal rekening tabungan istri dan kedua anaknya.
"Demi kelangsungan hidup dan masa depan keluarga saya, saya mohon yang mulia mengabulkannya," kata Tasdi.
Tasdi mengatakan, pemblokiran rekening itu tak ada dasar hukumnya. Bahkan, pemblokiran 11 rekening tidak pernah masuk dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
"Kami sampai saat ini tidak tahu kedudukan hukum dari rekening yang diblokir, kami bingung, kami tidak mendapat penetapan, rekening itu kedudukan hukumnya apa, apakah itu barang bukti, barang sitaan, atau apalah," terang Endang Yulianti, penasehat hukum Tasdi, juga dalam persidangan.
Endang mengungkap, ada 11 rekening yang diblokir oleh jaksa KPK. Termasuk rekening milik salah satu anak Tasdi yang hanya berisi saldo Rp 200 ribu. Rekening itu untuk kepentingan sehari-hari anaknya.
"Ada 11 rekening dan sudah mati juga diblokir, ada rekening anaknya isi 200 ribu diblokir, rekening Mandiri sejak 2015 tidak aktif, diblokir," ujarnya.
Baca Juga: Pengacara: Yusril Bisa Temui Baasyir karena Jadi Pengacara Jokowi-Maruf
Dalam sidang pledoi tersebut, penasihat hukum Tasdi menolak dakwaan jaksa penuntut KPK yang menyatakan Tasdi menerima suap uang selama menjabat Bupati Purbalingga.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta