Suara.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono memberikan sambutan dalam acara pisah sambut yang digelar di Lapangan Parkir Polda Metro Jaya, Jumat (25/1/2019). Dalam sambutannya, dirinya menyatakan bahwa jabatan baru yang ia emban sebagai Kapolda Metro Jaya lebih berat.
Hal tersebut lantaran tahun 2019 merupakan tahun politik dan harus dapat menjaga keamanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Mudah-mudahan ini adalah awal dari kesejukan kita semua. amin. Karena kita berada di tahun demokratis. Orang bilang tahun politik di mana terjadi kontestasi politik. Kalau kontestasi politik itu ada pihak-pihak yang ingin menang," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jumat (25/1/2019).
Dirinya berharap, seluruh masyarakat yang merayakan tahun politik ini tidak perlu berlebihan. Sebab, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Suhu panas terpolarisasi tapi tidak boleh kebablasan. Harus didinginkan. Kalau kebablasan bisa terjadi konflik sosial. Ini yang kita jaga. Mudah-mudahan suasana ini terjadi dingin sejuk sampai selesai pemilu 2019 nantinya," harapannya.
Saat disinggung soal sejumlah kasus yang sampai saat ini belum terselesaikan, Gatot justru menghindari pertanyaan tersebut.
"Nanti ya," singkat Gatot.
Seperti diketahui, selama menjabat hampir 17 bulan, Idham masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Di antaranya adalah penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pada 11 April 2017, kematian Akseyna Ahad Dori yang tewas mengambang di Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat pada 26 Maret 2015, kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum alias Arum (22) di kamar kos di Jalan Haji Asmad Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, Senin 9 Januari 2017.
Selain itu, ada pula teror bom melotov di rumah politisi PDIP Kapitra Ampera pada 6 Agustus 2018, Politisi PKS Mardani Ali Sera pada 19 Juli 2018, Ketua KPK Agus Laode, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pada 9 Januari 2019.
Baca Juga: Pesan Mendalam Idham Aziz Usai Lepas Jabatan Kapolda Metro Jaya
Pada rilis akhir tahun 2018, Idham mengakui kalau masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Seperti kasus Novel yang terus hangat dalam pembincangan.
"Kami terus bekerja mengungkap kasus Novel. Kami terus melakukan analisa dan evaluasi (Anev) karena ini merupakan bagian utang dari Polda Metro Jaya untuk menuntaskan semua kasus-kasus. Secara rutin selalu menyampaikan progress contohnya ke Kompolnas, Ombudsman. Bahkan, ke Komnas HAM pun kami turut menawarkan beberapa opsi," kata Idham saat itu.
Berita Terkait
-
Pesan Mendalam Idham Aziz Usai Lepas Jabatan Kapolda Metro Jaya
-
Kecelakaan di Tol Cipularang, 3 Orang Tewas
-
Mutasi Sejumlah Perwira Tinggi, Idham Azis Jabat Kabareskrim Polri
-
Mendagri Tjahjo Kumolo Ditipu Emak-emak, Rugi Rp 10 Juta
-
Penumpang Kena Copet di Busway, Kartu Kredit Dikuras Hingga Puluhan Juta
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving