Suara.com - Seorang pria diketahui lulusan sarjana agama bernama Ahmad Bajuri kini harus tidur di balik jeruji besi Mapolsek Metro Tanah Abang. Bajuri ditangkap polisi karena diduga telah melakukan penipuan bermodus jasa menggandakan uang.
Sang korban juga bukan orang biasa, korban penipuan Bajuri adalah seorang pengusaha sekaligus pemilik kontrakan bernama Hj Sasmat Mawati.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Surpiadi, peristiwa penipuan itu terjadi pada Mei 2018 lalu.
Pertemuan Bajuri dengan korban berawal ketika dipertemukan oleh teman korban. Melalui tipu muslihatnya, korban pun mulai terbuai dan percaya jika Bajuri bisa menggandakan uang. Hingga kemudian, pemilik kontrakan itu terpedaya dan setuju memberikan sejumlah uang kepada Bajuri pada Juni 2018 untuk digandakan.
"Awalnya kasih Rp 150 juta kemudian Rp 150 juta lagi. Kan sudah Rp 300 juta nih, lalu ditanya sama korban 'kok belum jadi' . Lalu sama pelaku dibilang 'nanti dulu', duit belum kumpul jadi perlu syarat lagi. Hingga akhirnya uang terkumpul Rp 571 juta," ungkap Supardi kepada wartawan, Jumat (25/1/2019).
Agar lebih meyakinkan, Bajuri sempat menasihati korban untuk menggunakan uang yang telah digandakan untuk perbuatan baik. Alhasil, korban pun makin percaya dengan kesaktian Bajuri.
"Korban ini emang pinter agama. Dia sarjana agama," kata Supardi.
Setelah uang tersebut diterima Bajuri, dirinya langsung menghilang entah kemana. Korban yang khawatir pun kerap menelpon Bajuri, namun nomor telepon genggam yang biasa dipakainya tidak aktif.
"Nah pada saat bulan Agustus hilang kontak. Dia (Bajuri) dihubungi gak bisa," ujarnya lagi.
Baca Juga: Polisi Dalami Motif Pria Gantung Diri di Bandara Soekarno Hatta
Berdasarkan penyidikan polisi, posisi Bajuri diketahui berada di Sukabumi, Jawa Barat. Ia kemudian ditangkap jajaran Polsek Metro Tanah Abang di Sukabumi tanpa perlawanan.
"Kejadian bulan Juni sampai Aguatus 2018. Pelaku diamankan pada hari Kamis 24 Januari 2019 jam 6 pagi di Sukabumi, Jawa barat," jelasnya.
Pelaku dijerat dengan pasal 378 atau 372 KUHP dengan ancaman kurungan 4 tahun. Diduga, Bajuri tidak sendirian dalam menjalankan aksi penipuan itu.
Berita Terkait
-
Catut Nama Jokowi, S Tipu Mentah-mentah 20 Orang
-
Polisi Kembali Tetapkan Satu Tersangka Biang Kerok Bentrokan di Tanah Abang
-
Polisi Memburu 3 Orang Biang Kerok Kerusuhan PKL Tanah Abang
-
Lempar Konblok ke Mobil Satpol PP, Polisi Tetapkan Pemulung Jadi Tersangka
-
Transjakarta Buka Rute Baru Tanah Abang - Blok M
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?