Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menilai permintaan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar soal jatah menteri merupakan hal yang wajar. Hal itu dikatakan OSO menanggapi pernyataan Muhaimin yang meminta 10 posisi menteri jika Jokowi - Ma'ruf menang Pemilu 2019.
Meski demikian, OSO meminta rekannya di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf itu tidak marah jika jatah 10 menteri tidak tercapai. Sebab hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
"Namanya juga minta, kalau tidak dikasih ya tidak boleh marah," ujar Oesman disela-sela Rapat Koordinasi DPD Partai Hanura, seperti dilansir Antara, Rabu (30/1/2019).
Terkait jatah menteri, Oesman enggan mengikuti jejak PKB yang meminta jatah kursi menteri apabila Jokowi -Ma'ruf terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
"Kami tidak ada komitmen tentang kursi menteri, kalau menteri dari Hanura di Kabinet Indonesia Kerja, kami tidak keberatan," kata Oesman.
Menurut OSO, Partai Hanura tidak mensyaratkan perolehan kursi menteri dalam mendukung Jokowi-Ma'ruf, sehingga tidak ada komitmen politik dalam dukungan tersebut.
Sebelumnya, saat menerima audiensi Muslimat NU di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Muhaimin berharap partai yang dipimpinnya memperoleh 10 jatah kursi menteri apabila Jokowi-Ma'ruf memenangi Pilpres 2019.
"Para ibu kalau kumpul lalu berdoa, doanya manjur. Semoga PKB bisa dapat 10 kursi menteri," kata Muhaimin di Jakarta, Minggu (27/1).
Pada Kabinet Indonesia Kerja saat ini, PKB mendapatkan jatah empat kursi menteri, yakni Menteri Pemuda Olahraga (Menpora), Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), dan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti).
Baca Juga: Sepanjang Januari 2019, Ada 13.683 Kasus DBD di Indonesia
Ke depannya politikus yang akrab disapa Cak Imin berharap PKB mendapat jatah kursi menteri di bidang perekonomian, dengan harapan bisa membawa rakyat Indonesia lebih sejahtera.
"Kalau menteri 10, terutama Menteri Keuangan, ekonomi bisa lebih cepat makmur dan sejahtera," ujar Cak Imin.
Berita Terkait
-
Jokowi: Panen Udang Vaname Bisa Capai 5 Ton di Muara Gembong
-
TKN Jokowi - Ma'ruf Amin Klaim Tak Tahu Soal Tabloid Pembawa Pesan
-
LSI Denny JA: Jokowi Kalahkan Prabowo di Debat Pilpres 2019 Sesi Pertama
-
Heboh PKB Minta Jatah 10 Menteri Jika Jokowi Kalahkan Prabowo - Sandiaga
-
Ketum PKB Minta Jatah 10 Menteri, JK: Berlebihan, yang Lain Dapat Apa?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum