Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui, kerap ditegur Presiden Jokowi soal hasil tangkapan ikan Indonesia yang masih stagnan.
Pasalnya, kata Susi, pemerintah sudah melarang kapal-kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia.
Ia juga merasa heran, kebijakan menenggelamkan sejumlah kapal asing yang telah membuat 7.000 kapal asing keluar dari Indonesia, seharusnya diiringi dengan meningkatnya hasil tangkapan ikan di Indonesia.
"Pak Presiden (Jokowi) sering menegur saya, bapak-bapak sekalian. Jadi, kalau saya sekarang memohon laporan dari hasil tangkap yang benar, karena setelah 7.000 kapal asing pergi, kok hasil perikanan Indonesia masih segitu-segitu saja, kemana?" ujar Susi dalam Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Penerima Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Susi mengatakan, laporan dari para pengusaha ikan tidak sesuai kenyataan. Karena itu, masih banyak pengusaha tangkap ikan yang menurunkan data tangkapan.
"Nah, rupanya pak presiden, ada kapal 150 GrossTon, tangkapannya setahun cuma 20 ton. Apa menangkapnya satu malam satu ekor dapatnya?" ucap dia.
Lebih lanjut, Susi meminta kepada para pengusaha tangkap ikan untuk memberikan data yang akurat. Sebab, adanya data tersebut bisa menjadi parameter hasil kerja keras dari pemerintah dan potensi sumber daya ikan.
"Jadi kita harus betulkan supaya nanti hasilnya kelihatan, bahwa kerja keras pemerintah itu ada, bukan tidak ada. Kami hanya butuh data yang benar saja, yang jujur. Supaya bisa melihat betapa besarnya potensi yang ada," kata Susi.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menuturkan 7.000 kapal asing yang sudah ditenggelamkan, seharusnya hasil tangkap ikan meningkat. Namun hasil tangkapan ikan hingga kini belum meningkat secara signifikan.
Baca Juga: Ahmad Dhani Diakui Gampang Bergaul dengan Teman Barunya di Rutan
"Mestinya, produksi ikan dari hasil tangkap kita melimpah. Mestinya. Sehingga saya tanyakan ke menteri, hasilnya naik tidak? Ada ini angkanya. Kok naiknya dikit? Apakah kapalnya sekarang sangat berkurang atau izin-izinnya sulit, bertele-tele," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya