Dalam penataan sistem manajemen SDM Aparatur, pada tahun 2018, Kementerian PANRB telah melakukan sejumlah langkah. Pertama, memperkuat kebijakan penataan sistem manajemen SDM ASN, sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan UU nomor 5 /2014 tentang ASN, Kementerian PANRB berupaya terus memperkuat sistem manajemen SDM ASN melalui penetapan berbagai kebijakan teknis. Terobosan penting lainnya adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 49 tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk mengisi kekurangan pegawai dengan tenaga - tenaga yang kompeten.
Tahun 2018 pemerintah telah melaksanakan pengadaan CPNS dengan jumlah formasi 238.015 yang difokuskan pada tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis / infrastruktur. Tercatat jumlah pelamar mencapai 3.628.620 orang dan jumlah yang lolos seleksi adalah 178.557 orang. Seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) pada 240 titik yang terdiri dari fasilitas CAT BKN, UNBK Kemendikbud, dan fasilitas mandiri instansi pemerintah.
Pemerintah juga memanfaatkan CPNS lulusan sekolah tinggi kedinasan sebagai agen pemersatu dan perekat NKRI melalui sistem penempatan yang menyebar ke seluruh daerah dan k/l, tidak langsung ditempatkan di daerah asal.
Tak hanya itu, di tahun yang sama Kementerian PANRB juga menggelar Anugerah ASN bagi Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama teladan dan PNS Inspiratif yang menjadi sosok panutan dalam menjalankan tugas dengan baik, berkinerja tinggi, berprestasi, dan menginspirasi ASN lainnya.
Kementerian PANRB juga melakukan kerja sama internasional bidang pengelolaan SDM aparatur dengan Australian Public Service Commission (APSC) dan Ministry of Personnel Management – Republic of Korea.
Untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik, tahun 2018 antara lain dilakukan melalui pembangunan Mal Pelayanan Public (MPP) di berbagai daerah. Kalau tahun 2017 terbangun 3 MPP, pada tahun 2018 bertambah 8 MPP. Jumlah ini terus berlanjut pada tahun ini. Kementerian PANRB mencatat sekitar 15 usulan yang masuk untuk ditetapkan.
Untuk mendorong inovasi dalam pelayanan publik, dilakukan dengan kompetisi inovasi pelayanan publik. “Dengan kompetisi ini terjadi peningkatan kualitas inovasi yang diajukan,” jelas Syafruddin.
Pubic trust
Syafruddin menambahkan, dalam era demokratisasi, pemerintah dituntut untuk selalu bekerja dengan berorientasi pada public trust. Salah satu caranya dapat dicapai melalui transformasi birokrasi yang lebih profesional, dengan menerapkan prinsip - prinsip pemerintahan yang semakin terbuka, transparan, dan akuntabel.
Iklim kerja yang kolaboratif antara pemerintah, sektor privat, dan masyarakat, semakin menjadi esensi penting bagi pemerintahan agar dapat merancang, mengawal, menajamkan hingga mengantar program - program mencapai sasaran secara optimal, serta menyentuh ke jantung harapan publik.
Baca Juga: Dukung Pekerja Migran, KemenPANRB Resmikan MPP Banyumas
”Inilah esensinya. Refleksi dan resolusi ini mencerminkan proses keterbukaan, membuka paradigma yang semakin terbuka terhadap hal - hal prediktif yang dapat dijangkau melalui proses analisis di masa lampau,” ujarnya.
Harapannya dengan refleksi tidak mengulang kesalahan, evaluasi tentang apa yang sudah diberikan untuk negara. Sedangkan, resolusi menajamkan upaya mewujudkan harapan untuk bekerja lebih baik, bermanfaat lebih luas, melakukan program dengan lebih progresif, konsisten mereformasi birokrasi, serta meningkatkan kualitas pelayanan.
“Tugas saya di penghujung ini, adalah mengoptimalkan pekerjaan atas perencanaan jangka panjang yang telah dijabarkan melalui program - program tahunan, memperbaiki metode implementasinya, menjaga sinerginya dengan kementerian terkait, serta mendorong aparaturnya agar lebih optimal,” tegas Syafruddin.
Ia menambahkan dalam memperbaiki birokrasi pihaknya memerlukan dukungan dan kolaborasi yang kuat dari seluruh instansi lintas kelembagaan, serta membutuhkan legitimasi dari masyarakat, serta kepercayaan dari seluruh stakeholder terkait.
Pada kesempatan tersebut juga, Syafruddin memberikan apresiasi dan terima kasih yang sangat mendalam kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Ketua Komisi II DPR, Ketua Ombudsman, Kepala KSP, Kepala BKN, Kepala LAN, Kepala ANRI, Kepala BPKP, Ketua KASN, serta instansi lainnya yang telah mendukung terlaksananya seluruh program kerja Kementerian PANRB untuk tahun 2018, juga tahun 2019 mendatang.
Menteri juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kementerian PANRB yang telah bekerja dengan giat dan sungguh - sungguh merealisasikan seluruh perencanaan program dengan capaian yang sungguh luar biasa. “Jangan pernah berhenti untuk selalu memberikan yang terbaik untuk negara. Jangan pernah berdiam diri apalagi berpangku tangan saat perubahan itu datang. Mari bersama mewujudkan Indonesia Melayani, Indonesia yang Madani,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Resmi! Pemerintah Umumkan Pengadaan Rekrutmen PPPK Paruh Waktu
-
Massa Calon PPPK Geruduk Kantor KemenPAN-RB, Tolak Pengangkatan Oktober 2025
-
Presiden Prabowo Angkat Bicara Soal Penundaan CPNS: Lagi Diurus Semuanya!
-
Ini Road Map KemenPAN-RB soal Pengangkatan CASN 2024
-
Sah! DPR dan Pemerintah Sepakat Pengangkatan CPNS Oktober 2025, Tenaga Non-ASN Maret 2026
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!