Suara.com - Billboard di Kawasan Balong Ranca Lentah, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dinilai provokatif. Pasalnya, billboard pasangan Jokowi–Maruf memasang gambar siluet mirip tikus pada kolom pasangan 02.
Tanggapan miring mengenai keberadaan billboard yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial ini, dibantah Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Jokowi–Maruf Kabupaten Lebak Junaedi Ibnu Jarta.
Menurutnya, gambar pada kotak nomor urut 02 yang berdampingan dengan 01 pada billboard di kawasan Balong Ranca Lentah merupakan gambar dua orang yang berdampingan dengan wajah berwarna hitam dan pakaian berwarna putih.
Meski billboard tersebut telah menimbulkan polemik, namun hingga Sabtu (2/2/2019), billboard tersebut masih terpasang di Kawasan Balong Ranca Kenyah, Rangkasbitung.
Menyikapi hal tersebut, Koordinator Tim Advokasi Masyarakat Pendukung Prabowo-Sandi (Tampung Padi) Ferry Renaldy melaporkan billboard tersebut ke Bawaslu Lebak. Tak tanggung-tanggung, Ferry langsung melaporkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin.
“Kita laporkan hari ini. (Pelaporan) diawali saya bawa dua saksi. Kita dapat informasi sudah ada yang lapor dari masyarakat biasa, tapi kita lapor juga karena billboard masih terpasang,” ujar Ferry dikutip dari BantenHits.com di Bawaslu Lebak, Sabtu (2/2/2019).
Ferry menilai billboard tersebut telah menyalahi etika desain alat peraga kampanye (APK) capres-cawapres.
“Melanggar PKPU. Satu sisi apakah billboard tersebut titiknya ada tembusan di Bawaslu? Desain juga, apakah itu desain di-oke-kan (disetujui) oleh Bawaslu? Karena desain biasanya juga ditembuskan ke Bawaslu,” tegasnya.
Meski dapat penjelaskan dari Bawaslu Lebak bahwasanya APK tersebut bukanlah gambar siluet tikus yang terlihat di kolom Capres 02 namun, Ferry sangat menghawatirkan masyarakat menafsirkan hal yang berbeda. Ferry, bersikukuh desain billboard tersebut menyalahi etika. Karenanya dia ingin kepastian Bawaslu.
Baca Juga: Dukung Jokowi-Maruf, TKN Pastikan PBB Dapat Porsi Sama
“Kalau emang boleh (desain seperti billboard Jokowi-Maruf) nanti 02 juga kami akan buat seperti ini,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sandiaga Sebut Nelayan Dipersekusi, Jokowi: Sebelah Nuduh Lagi
-
Ke Debat Capres - Cawapres, Jokowi - Maruf Amin Sempat Terjebak Macet
-
Jelang Debat Sandiaga Puasa, Istirahat Cukup Hingga Minta Restu Orangtua
-
KPU Gelar Gladi Bersih Debat Perdana Capres - Cawapres di Pemilu 2019
-
Tiga Jam Pemantapan Debat Pilpres 2019, Jokowi: Mantap Betul!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!