Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat serius dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan di tengah masyarakat. Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan komitmen presiden tersebut ditunjukan dengan peningkatan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari dari 2,79 juta di tahun 2014 menjadi 10 juta KPM sejak tahun 2018, dan akan menjadi 15,6 juta KPM pada tahun 2020.
"Ini menunjukan komitmen yang kuat Presiden Jokowi untuk memerangi kemiskinan. Berdasarkan survei BPS kemarin, angka kemiskinan turun dari 9,8 persen menjadi 9,66 persen," kata Mensos, saat pencairan PKH di Kota Makasar.
"Ini merupakan capaian yang sangat membanggakan," sambungnya.
Agus menambahkan, kenaikan jumlah KPM juga didukung kenaikan anggaran dari Rp5,6 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp19,4 triliun pada tahun 2018, dan meningkat menjadi Rp34,4 triliun pada tahun 2019.
"Untuk Tahap I 2019 saja, pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial PKH sebesar Rp12,2 triliun," katanya.
Tidak hanya menambah jumlah anggaran, pemerintah juga mendorong KPM untuk bisa meningkatkan perekonomian mereka dengan memberikan berbagai pelatihan wirausaha dan pengelolaan keuangan keluarga. Untuk itu, Kemensos juga meningkatkan SDM PKH.
"Bapak Jokowi tuh sayang banget sama ibu-ibu... Jangan pernah ragukan rasa cinta Bapak Jokowi terhadap masyarakat miskin. Ibu-ibu harus juga berjuang memperbaikin perekonomian keluarga," tegas Mensos.
"Presiden mengimbau, pemanfaatan Program Keluarga Harapan ini digunakan untuk meningkatkan taraf hidup, khususnya kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan," tambah Agus.
Mengenai jumlah pertambahan KPM pada 2019, Mensos menjelaskan akan adanya kenaikan KPM menjadi 15 Juta KPM.
Baca Juga: Kemensos Hibur Anak-anak Korban Bencana di Palu, Sigi dan Donggala
Jumlah Bantuan Bervariasi
"Untuk tahun 2019, bentuk bantuan bervariasi," ujar Harry Hikmat, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Adapun nilai bantuan mulai 2019 berbeda, sesuai dengan beban tanggungan per-KPM, dengan maksimal satu keluarga 4 orang.
Pencairan bantuan sosial PKH Tahap I 2019 ini sudah mencapai 89 persen (per 4 Februari 2019). Untuk tahap selanjutnya, pencairan akan dimulai lagi pada awal April 2019.
Berdialog Bersama
Mensos juga menyempatkan diri berbincang dengan para anggota e-Warong dan KUBE PKH.
Salah satu produk yang menarik perhatian Mensos adalah otak-otak khas Makassar dan abon ikan dari salah satu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) PKH Fatimah Azzahra, yang konon rasanya berbeda dari otak-otak dan abon ikan lainnya. Selain makanan, Mensos juga memborong kerajinan daur ulang bungkus kemasan detergen berupa sandal, tas, dan bunga-bunga plastik.
Tak ketinggalan, Mensos dan Dirjen Linjamsos menyaksikan langsung pembelian sembako dan pencairan dana PKH oleh salah satu KPM di agent BRI Link.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan