Suara.com - Joe Sava, aktivis Jombang Student Interfaith Forum (JSIF) menceritakan pengalaman hidupnya sebagai anak muda dari kaum minoritas di Indonesia. Dia tak menampik masih jika warga keturunan Tionghoa masih sulit untuk bisa diterima masyakat luas.
Mahasiswa jurusan akuntansi di sebuah Universitas swasta di Surabaya ini bahkan mengakui sudah kenyang dengan perlakuan diskriminasi.
Hal itu diungkap Joe dalam sebuah diskusi terbuka bertema "Mendengar Suara Tionghoa Milenial di Kota Santri" pada Rabu (6/2/2019) malam. Ada sebanyak puluhan anak milienal yang berpartisipasi di acara diskusi terbuka itu yang digelar untuk memperingati Hari Raya Imlek.
"Tidak mudah menjadi Tionghoa. Saya kenyang perlakuan diskriminasi dan pernah mengalami kekerasan,” kata Joe Sava.
Semasa kecil, Joe mengaku pernah berkelahi gara-gara membela temannya yang diejek. Menurutnya, perkelahian itu bermula saat sepedanya pernah dirusak, bahkan dirinya pernah dikencingi.
“Karena saya Tionghoa,” kata Joe di hadapan forum sambil mengajak yang lain untuk aktif bergaul dan tidak minder.
Pengalaman Joe disambut Muliasari Kartikawati, narasumber lainnya. Perempuan yang sehari-hari menjadi dosen ini menekan pentingnya menjaga integritas dan menjadi teladan. “Kalau kita kritik pemerintah agar tidak korupsi, maka kita juga nggak boleh korupsi. Papa dan engkong saya berpesan seperti itu," kata Kartikawati seperti diwartakan Beritajatim.com.
Perempuan ini juga menyinggung peran penting Orde Baru yang membuat warga Tionghoa terkesan menutup diri. Kebijakan rezim tersebut berdampak kuat terhadap psikologi warga Tionghoa Indonesia. “Tapi untung ada Gus Dur yang berani membuka borgol politik diskriminatif Pak Harto,” katanya.
Ajakan untuk optimis dan berperan konkrit bagi Jombang juga disuarakan oleh narasumber lain, misalnya Steven, Sandy Dolorosa, dan Susi Indraswari. “Jangan sampai ketionghoaan kita menjadi penghambat berkreasi menjadikan Jombang lebih baik lagi,” kata Sandy.
Baca Juga: Amien Rais: Saya Ingatkan Pak Jokowi, Anda Ini Bagaimana Sih Maunya?
Acara yang diselenggarakan GUSDURian Jombang dan JSIF juga dihadiri tokoh agama dan beberapa dosen Tionghoa dari Malang dan Sydney Australia. Sebelum dimulai, acara terlebih dahulu dibuka dengan nyanyian Indonesia Raya. Jajanan a la imlek juga terlihat menjadi suguhan forum tersebut.
"Kami ingin Tionghoa milenial lebih berani lagi. Itu sebabnya, saya meminta narasumbernya didominasi Tionghoa,” ujar Aan Anshori, penggerak GUSDURian yang ikut memprakarsai acara tersebut.
Sumber: Beritajatim.com
Berita Terkait
-
Tak Mudah Menjadi Tionghoa, Saya Dikencingi dan Didiskriminasi
-
Minta Warga Tak Golput di Pemilu, Jokowi: Jangan Takut Jika Ditakut-takuti
-
Keliling Bawa Golok di Malam Imlek, Hadi Tak Berkutik Dipepet Polisi
-
Pedagang Burung Pipit Dapat Berkah di Tahun Baru Imlek
-
Ratusan Warga Tionghoa Sembahyang di Klenteng Tertua di Bekasi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik