Suara.com - Wakil Ketua Badan Koordinasi Mubarigh Indonesia, Anwar Sanusi, menuding Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin kerap berbohong.
Ia mengklaim, Ali Mochtar Ngabalin sempat berjanji akan bertemu dirinya dan membahas soal status Ketua Umum Bakomubin yang masih disengketakan. Namun, pertemuan yang dijanjikan itu tak pernah berlangsung.
Ali Mochtar Ngabalin mengklaim dirinya merupakan Ketua Umum Bakomubin. Namun, sejumlah pengurus menuduh Ngabalin memalsukan tandatangan untuk mendapatkan jabatan ketua itu.
"Ketua Bakomubin yang benar itu kan kakak saya, Kiai Tatang Muhammad Nasir. Ngabalin bilang bakal menemuinya, tapi tak pernah ada,” kata Anwar di kantor Kompolnas, Kamis (7/2/2019).
Anwar mengatakan, Ali Mochtar Ngabalin hanya perlu meminta maaf karena menurutnya memalsukan tanda tangan 8 Dewan Syura Bakomubin. Dengan meminta maaf, pihaknya akan mencabut laporan di Kompolnas dan kepolisian.
"Artinya kalau beliau datang terus minta maaf, menyerahkan bahwa ini haknya senior-senior sebagai Ketua Umum Bakomubin, selesai perkara,” tegasnya.
Sebelumnya, Bakomubin resmi melaporkan Bareskrim Mabes Polri ke Komisi Polisi Nasional (Kompolnas).
Pelaporan tersebut terkait pemberhentian kasus penipuan yang diduga dilakukan Ali Mochtar Ngabalin yang dilaporkan Bakomubin ke Bareskrim beberapa waktu lalu.
Laporan ke Kompolnas ini terdaftar dengan nomor B/8608/XII/ RES 7.4/2018/BARESKRIM. Dia berharap pihak Komponas bisa sigap menindaklanjuti laporan.
Baca Juga: Pagar SD Roboh, Siswa Terjepit Sampai Pingsan
"Tadi laporan sudah diterima secara baik. Mereka akan memanggil Bareskrim Mabes Polri dalam waktu 10 hari ke depan.”
Berita Terkait
-
Bakomubin Curiga Ada Intervensi Pemerintah di Kasus Ngabalin
-
Kesal Laporan Ditolak Polisi, Bakomubin Doakan Azab untuk Ali Ngabalin
-
Hentikan Kasus Ngabalin, Bareskrim Polri Dilaporkan ke Kompolnas
-
Ngabalin: Prabowo Ketiduran, Bangun Langsung Ngomong Tidak Benar
-
Mochtar Ngabalin: Pidato Prabowo Adalah Berita Bohong, Pakai Data Sampah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu