Suara.com - Debat Pilpres 2019 kedua, Minggu (17/2/2019) akhir pekan ini akan memperjelaskan sejauh mana Calon Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto berpihak ke ketahanan energi. Debat Jokowi dan Prabowo akan memperlihatkan visi misi yang tajam di bidang ketahanan energi.
Hal itu dikatakan Peneliti Institute for Indonesia Local Policy Studies (ILPOS) Broery Doro Pater Tjaja dalam keterangan persnya, Senin (11/2/2019). Dia mengatakan sesuai dengan tujuannya debat politik menjelang pemilu semestinya mampu memposisikan ketajaman visi misi pada bidang yang telah ditentukan dalam ini untuk putaran kedua bertema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
"Energi menjadi topik pemantik debat yang baik karena dari sini dapat diukur seberapa jauh keberpihakan pasangan calon terhadap isu yang menyangkut hajat hidup dan masa depan rakyat banyak ini," katanya.
Pada debat pertama, Broery menyayangkan pasangan calon masih terkesan hanya saling menyerang dan berusaha terlihat benar di balik kamera. Menurut dia, hal itu diharapkan bisa diperbaiki dalam penampilan kedua sebagai usaha untuk membangun pendidikan politik bagi masyarakat.
"Sebab semestinya debat adalah ruang pemaparan visi berkualitas yang dapat mempengaruhi massa atau meyakinkan massa bahwa pasangan calon bersangkutan adalah anak terbaik bangsa yang siap menjadi presiden dan wakil presiden terutama untuk isu-isu yang terkait energi," kata Mahasiswa Program Doktoral Studi Pembangunan UKSW itu.
Sebagian masyarakat menunggu paparan visi pasangan calon terkait persoalan energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Menurut dia, debat harus mampu mencerminkan pendapat pasangan calon dengan baik sehingga ajang tersebut berpengaruh langsung terhadap elektoral pasangan.
"Intinya, debat seharusnya merupakan ajang pendidikan politik bagi semua kalangan. Bila debat berikutnya masih seperti debat pertama ini, maka panggung debat capres hanya akan mewarnai media massa dengan pemberitaan saling serang dan hujat yang tidak akan mencerdaskan warga," katanya.
Imbasnya, kata dia, pemilu yang seharusnya mempersatukan justru bisa sampai pada tataran konflik. "Hal ini tentu saja tidak kita inginkan. Kami berharap pada debat putaran kedua ini, setiap pasangan calon akan fokus pada gagasan membangun negara dan bangsa sehingga debat tersebut akan menjadi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat," kata Mantan Kabid Litbang Pengurus Pusat GMKI itu. (Antara)
Baca Juga: Dukung Ketahanan Energi, Produksi Migas PHE Lampaui Target 2016
Berita Terkait
-
Slamet Ma'arif Jadi Tersangka, Timses Jokowi: Ikuti Saja Proses Hukum!
-
Jokowi dan Prabowo Akan Banyak Berinteraksi di Debat Pilpres 2019 Kedua
-
Fahri Hamzah: Narasi Ekonomi Bocor Prabowo Mendalam dan Kuat
-
Slamet Maarif Tersangka Pidana Pemilu, PA 212 Kaitkan dengan Iklan Jokowi
-
Tiga Pemuda Hampir Babak Belur Digebuki Pendukung Jokowi karena Pose 2 Jari
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian