Suara.com - Presiden Joko Widodo dinobatkan sebagai Bapak Pariwisata Indonesia dalam acara hari ulang tahun ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menganugerahkan secara langsung Gelar Bapak Pariwisata Nasional kepada Presiden Joko Widodo dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 PHRI di Puri Agung Convention Hall Jakarta, Senin malam (11/2/2019).
Pemberian gelar tersebut merupakan hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional Pengurus PHRI yang dilangsungkan pada 9 Februari 2019 di Ballroom Candi Singosari Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta.
"Penghargaan PHRI kepada Bapak Jokowi sebagai Bapak Pariwisata Nasional atas inisiatif dan komitmen mengembangkan pariwisata sejak menjadi Walikota Solo," katanya.
Pihaknya juga melihat kesungguhan Presiden Jokowi untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan.
Jokowi juga dianggap mampu mendorong perekonomian Indonesia dengan program infrastruktur yang dilakukan secara masif baik pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, pembangkit listrik, hingga fasilitas batas negara yang telah secara langsung berdampak pada sektor pariwisata.
"Pertimbangan obyektif bukan karena beliau sedang sibuk kampanye. Kami tidak mengharapkan keuntungan politis," katanya.
Setidaknya, ada tujuh pertimbangan yang mendorong pihaknya untuk menobatkan Jokowi sebagai Bapak Pariwisata Nasional.
Pertimbangan pertama yakni Jokowi merupakan Presiden pertama yang menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan yang diikuti dengan berbagai program pemerintah yang mendukung pariwisata Indonesia.
Baca Juga: Ketua PHRI Curhat soal Larangan Rapat di Hotel, Ini Jawaban Jokowi
Jokowi menetapkan kebijakan bebas visa untuk 169 negara yang dianggap sebagai kebijakan yang berani dan bertanggung jawab mengingat sebelumnya ada kekhawatiran yang berlebihan untuk menerima lebih banyak wisman melalui kebijakan ini.
"Peningkatan kunjungan wisman melebihi rata-rata kawasan selama kepemimpinan Presiden Jokowi," katanya, Pertimbangan berikutnya yakni Jokowi telah meningkatkan anggaran pariwisata yang terus naik mulai dari Rp 1,2 triliun pada 2014 menjadi Rp 2,1 triliun (2015), Rp 3,3 triliun (2016), Rp 3,2 triliun (2017), Rp 3,4 triliun (2018), dan Rp 3,8 triliun (2019).
Selanjutnya selama masa Pemerintahan Jokowi terjadi peningkatan investasi pada sektor hotel dan restoran hingga mencapai 78,6 persen sampai dengan semester I tahun 2018.
Jokowi juga mendorong pembangunan infrastruktur secara masif termasuk 11 bandara baru, pembangunan jalan tol trans yang membuka potensi pariwisata yang dapat dikembangkan.
"Kondisi keamanan dan ketertiban terjaga dengan baik meski terjadi kasus terorisme tapi bisa ditangani dengan baik. Begitupun dinamika politik juga bisa ditangani dengan baik," katanya.
Penghargaan itu diharapkan Haryadi mampu meningkatkan semangat semua pihak khususnya Presiden Jokowi untuk bekerja keras mengembangkan pariwisata sebagai sektor unggulan. [Antara]
Berita Terkait
- 
            
              Ketua PHRI Curhat soal Larangan Rapat di Hotel, Ini Jawaban Jokowi
- 
            
              Demokrat: Gaya Kepemimpinan Jokowi Bisa Buat Indonesia Bubar
- 
            
              CEK FAKTA: Beredarnya Foto Kaesang Pangarep Berbaju Kaos Logo Palu Arit
- 
            
              Perpisahan Soekarwo, Ari Lasso Persembahkan Lagu Spesial untuk Khofifah
- 
            
              Kaget Avtur Dimonopoli, Presiden Jokowi Akan Panggil Dirut Pertamina
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi