Suara.com - Kim Phuc, yang dikenal sebagai ‘Napalm Girl’ dalam foto ikonik korban perang Vietnam – Amerika Serikat tahun 70-an, menerima penghargaan di Jerman atas aktivitasnya untuk perdamaian.
Kekinian, Kim Phuc tinggal di Kanada. Termutakhir, awal pekan ini dia mendapat Dresden Prize atas dukungannya terhadap Unesco—badan PBB untuk urusan anak-anak.
Kim Phuc juga diberikan penghargaan karena aktivitasnya membantu anak-anak korban perang. Selain mendapat penghargaan, Kim Phuc juga digancar hadiah Euro 10 ribu.
“Aku merasa terhormat karena bisa berbicara di depan umum untuk menentang kekerasan serta kebencian di dunia,” tutur Kim Phuc saat menerima penghargaan itu yang dikutip Independent.co.uk, Rabu (13/2/2019).
Sebelum Khim Phuc, terdapat sejumlah tokoh yang juga mendapat penghargaan Dresden seperti matnan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev serta aktivis hak-hak sipil Amerika Tommie Smith.
Perempuan yang kekinian berusia 55 tahun tersebut kali pertama dikenal publik lewat foto hasil jepretan jurnalis Associated Press bernama Nick Ut, tahun 1972.
Dalam foto itu, Kim Phuc bersama sejumlah bocah Vietnam Utara lainnya menangis di jalanan setelah terkena bom napalm yang mematikan.
Kim Phuc berusia sembilan tahun pada tahun 1972, ketika sebuah pesawat Vietnam Selatan yang didukung AS menjatuhkan bom napalm di desanya.
Sebab, desa tempat tinggal Kim Phuc diduga oleh AS menyembunyikan gerilyawan kemerdekaan Vietnam Selatan alias Vietcong dan Tentara Pembebasan Rakyat Partai Komunis Vietnam pimpinan Ho Chi Minh.
Baca Juga: Gandeng HOOQ, Grab Kini Punya Fitur Video
Gambar dirinya berlari di jalan sembari berurai air mata, telanjang dan terbakar parah, dijepret oleh fotografer Associated Press Nick Ut. Sang jurnalis juga adalah warga AS keturunan Vietnam.
Foto Kim Phuc tersebut kala itu membuat dunia terperangah dan syok, sehingga menimbulkan gelombang protes atas kekejaman tentara AS dan mendesak negara tersebut untuk angkat kaki dari Vietnam.
Sementara foto ‘Napalm Girl’ itu sendiri memenangkan Hadiah Pulitzer pada tahun 1973.
Berita Terkait
-
Ini Alasan Trump dan Kim Jong Un Bertemu di Vietnam
-
Donald Trump - Kim Jong Un Disebut Bakal Bertemu di Vietnam 27-28 Februari
-
Singkirkan Vietnam, Jepang Melaju ke Semifinal Piala Asia 2019
-
4 Fakta VietJet Air, Tak Sekadar Maskapai yang Identik dengan Bikini
-
Maskapai dengan Pramugari Berbikini Bakal Buka Rute ke Indonesia
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Diungkap Bu RT, 11 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Alami Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
-
Tancap Gas Kumpulkan Komisi Percepatan Reformasi Polri, Ini Arahan Prabowo!
-
Terduga Pelaku Pengeboman di SMAN 72 Jakarta Dikenal Pendiam, Suka Koleksi Gambar dan Foto Berdarah
-
Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Korban Bullying? Pengakuan Teman Sekolah Bikin Merinding
-
7 Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pesan di Airsoft Gun Hingga Lokasi Dekat TNI AL
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mata: Ada Siswa Diduga Ingin Balas Dendam dan Bunuh Diri
-
Polri Laporkan Ledakan di SMAN 72 ke Prabowo, Apa Dugaannya?
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!