Suara.com - Calon Wakil Presiden pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno merespon soal adanya warga Banten yang sakit dan ditandu ke puskemas karena jalanan yang rusak. Dirinya menyebut masih banyak infrastruktur pedesaan yang belum menjadi perhatian pemerintah.
Sandiaga mengungkapkan bahwa saat ini infrastruktur pedesaan yang sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah saat ini. Namun, pekerjaan rumah pemerintah pun tak sedikit.
"Ada yang sudah baik tapi banyak yang masih menjadi PR," kata Sandiaga di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).
Dengan adanya peristiwa tersebut, Sandiaga berjanji kalau dirinya bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terpilih di Pilpres 2019, infrastruktur pedesaan akan menjadi salah satu fokusnya dalam sisi pembangunan.
"Itu menjadi fokus pembangunan ke depan adalah di infrastruktur yang langsung bersinggungan dengan masyarakat dalam keseharian mereka termasuk infrastruktur pedesaan, pertanian, infrastruktur yang berkaitan dengan nelayan dan sebagainya," ujarnya.
"Jangankan jalan di pedesaan, jalan di pantura sekarag saja antara Pati, Rembang sampai ke Demak sampai ke Kudus, dari Kudus ke Demak juga banyak yang rusak. Jadi itu yang harus jadi pusat perhatian pemerintah ke depan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Jalan rusak jadi permasalahan besar untuk Wati (37) pada 9 Febuari 2019 lalu. Dia harus segera dibawa ke puskesmas gegara penyakit usus buntu.
Namun bukan cepat. Karena jalanan rusak parah dan mobil ambulance tak bisa masuk, Wati harus dibawa pakai tandu sarung yang dibopong dengan sebilah mampu. Sarung dikaitkan ke bambu, lalu Wati masuk ke dalam sarung sembari tiduran.
Wati adalah warga Kampung Rorah Sadang, RT/RW 01/03, Desa Kuta Karang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: Ibunda Sandiaga Marah Anaknya Di-bully, Timses Jokowi: Tak Boleh Sakit Hati
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu