Suara.com - Polisi Diraja Malaysia belum menetapkan tersangka dalam kasus mutilasi terhadap dua warga negara Indonesia, yakni bos tekstil asal Bandung Ujang Nuryanto dan teman wanitanya, Ai Munawaroh.
Namun, Polisi Diraja Malaysia kekinian telah menangkap dua warga negara Pakistan terkait kasus mutilasi tersebut.
“Karena sistem hukum acara di Malaysia sedikit berbeda. Malaysia punya kewenangan meamankan selama 14 hari. Berbeda dengan Polri, jika sudah ada dua alat bukti bisa menetapkan tersangka,” kata Sektetaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Napoleon Bonaparte di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Napoleon mengatakan, PDRM akan melakukan proses penyelidikan dari tanggal 10 Januari hingga 24 Februari 2019. Sementara dua WNA asal Pakistan, yakni JIR dan A, masih bersatatus sebagai saksi.
“Belum (dijadikan tersangka) dua orang ini ditangkap untuk ditanya, diperiksa semua, karena ada kaitannya dengan korban,” jelasnya.
Napoleon menambahkan, kasus ini terungkap seusai adanya laporan dari pihak keluarga korban. Sementara, pada Sabtu (26/1/2019), PDRM Malaysia menemukan tiga plastik yang berisi potongan tubuh manusia di pinggiran sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
“Potongan tubuh tersebut tanpa kepala, kemudian dilakukan penyelidikan identitas yang dibantu Inafis Polri dan dapat diidentifikasi salah satu potongan tubuh itu atas nama N (WNI) identik dengan korban yang dinyatakan hilang,” tutur Napoleon.
Napoleon mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan NCB Interpol Kuala Lumpur dan PDRM Malaysia melakukan penelitian mendalam untuk mencari motif para pelaku melakukan mutilasi terhadap dua WNI tersebut.
“Kami lakukan pendalaman dengan kerja sama dengan PPATK untuk melihat arus transfer keuangan korban. Kami kerja sama dengan Ditsiber Bareskrim Polri untuk melihat jejak rekam dari komunikasi yang dimiliki korban.”
Baca Juga: Prabowo Sila Datang Jumatan, Tapi Masjid Kauman Tak Sediakan Saf Khusus
Berita Terkait
-
Polri Kirim Hasil Sidik Jari Korban Mutilasi Nuryanto ke PDRM Malaysia
-
Ini Alasan Masyarakat Indonesia Memilih Berobat ke Malaysia
-
Mabes Polri: Korban Mutilasi di Malaysia Dipastikan Nuryanto
-
Pose Main Gokart Dikaitkan Politik, Maia Estianty Tegas Bilang Ini
-
Tarif Tol di Indonesia Paling Mahal di ASEAN, Menteri PUPR : Enggak Betul
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium