Suara.com - PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) memperketat pengamanan di Stasiun Gondangdia dan Juanda. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya massa yang akan mengikuti acara Malam Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019), malam ini.
VP Corporate Communications PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, Stasiun Gondangdia dan Stasiun Juanda merupakan stasiun terdekat dengan lokasi Munajat 212 di Monas. Bila biasanya petugas keamanan yang diterjunkan di setiap stasiun hanya 12 hingga 14 orang. Namun, khusus hari ini, jumlah petugas ditambahkan hingga tiga kali lipat.
"Personel keamanan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia dari yang biasanya 12 sampai 14 petugas ditambah hingga menjadi 20 sampai 45 petugas," kata Eva melalui keterangan pers yang diterima Suara.com.
Tak hanya itu, pihaknya juga menambahkan petugas kesehatan di kedua stasiun dari dua petugas ditambah menjadi enam petugas. Penambahan personel ditujukan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif dan aman ditengah kepadatan penumpang.
PT KCI juga melakukan penambahan loket mobile di kedua stasiun. Meskipun ada penambahan personel keamanan, secara keseluruhan jumlah KRL yang beroperasi tetap normal, yakni 938 perjalanan dalam sehari.
"PT KCI menyiapkan tambahan perangkat loket mobile dan petugas untuk melengkapi perangkat, di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia PT KCI menyediakan lima hingga enam unit perangkat loket mobile tambahan," ungkap Eva.
Eva mengimbau agar massa yang datang menggunakan jasa KRL agar bisa menggunakan Kartu Multi Trip atau kartu uang elektronik untuk menghidari antrean di loket. Sementara, bagi pengguna Tiket Harian Berjaminan (THB) diimbau untuk menggunakan Tiket Harian Berjaminan Pulang Pergi (THB PP).
"Dengan menggunakan THB PP, pengguna tiket harian tidak perlu lagi mengantri untuk isi ulang relasi ketika akan kembali menggunakan KRL untuk perjalanan pulang," pungkas Eva.
Baca Juga: Umay Shahab Akui Sering Jalan Bareng Laura Theux, Tapi...
Berita Terkait
-
Monas Diguyur Hujan dan Becek, Acara Munajat 212 Tetap Dipenuhi Jamaah
-
Pemprov DKI Minta Peserta Munajat 212 di Monas Jaga Kebersihan
-
Live dari Arab Saudi, Rizieq Kasih Ceramah di Acara Munajat 212
-
Antisipasi Imbas Acara Munajat 212, PT KAI Terapkan Pola Ini
-
Rekayasa Lalu Lintas Acara Munajat 212 di Monas Malam Nanti
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Mendagri Beberkan Perbedaan Kepemimpinan Birokratis dan Teknokratik kepada Calon Kepala OJK
-
Balas Dendam? Pengamat Ungkap Alasan Prabowo Pilih Mantan Pemecatnya Jadi Menko Polkam
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
DPR Ungkap Seabrek PR Besar Menko Polkam Djamari Chaniago, Salah Satunya Masalah Demokrasi Cacat!
-
Sengketa Nikel di Malut Memanas, Kubu PT WKM Ungkap Fakta Mencengangkan!
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi