Suara.com - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru bajang (TGB) Zainul Majdi menyebut Capres petahan Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah membalas jika diserang hoaks dan fitnah. TGB menilai Jokowi kerap diserang kepribadiaannya di Pemilu 2019.
Fitnah dan hoaks yang menyerang Jokowi itu disebut TGB sudah berlangsung sejak lama dan sudah mencapai tingkat yang sangat parah.
"Pak Jokowi seperti kita, seperti anda. Pak Jokowi bertahun-tahun difitnah luar biasa, fitnahnya bahkan menembus sisi terdalam dari kehormatan beliau sebagai manusia. Dan selama bertahun-tahun, jarang dan tidak pernah melihat pak Jokowi membalas," kata TGB saat memberi sambutan di acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019).
TGB menegaskan dukungannya kepada paslon 01 Jokowi - Maruf Amin karena ia melihat mantan Gubernur Jakarta itu sebagai pribadi muslim yang baik ditambah kolaborasi dengan Maruf Amin seorang kyai.
"Jokowi lahir dari keluarga muslim yang baik, pengalaman agamanya Islam rahmatan lil alamin, hidup di Solo di tempat yang heterogen. Seorang muslim yang menghadirkan kedamaian orang-orang di sekitarnya, dan ketika jadi pemimpin, pak Jokowi walaupun presiden tak henti melayami kita sebagai rakyat," jelas TGB.
Terakhir, TGB mengajak seluruh relawan dan pendukung Jokowi untuk terus berjuang menyebarkan kampanye positif dan tidak membalas serangan hoaks dengan cara yang sama di sisa 52 hari jelas pilpres 17 April mendatang.
"Di depan kita ada 52 hari sampai tanggal 17 April, saatnya kita semua bersama pak Jokowi dan kiai Ma'ruf untuk bersuara dengan selantang-lantang suara," kata dia.
"Tapi bukan membalas hujatan dengan hujatan, membalas celaan dengan celaan, bukan seperti itu pendukung pak Jokowi. Kita membalas celaan dan hujatan dengan menyampaikan kinerja pak Jokowi sebagai pemimpin selama 4,5 tahun ini," TGB menambahkan.
Baca Juga: Kang Emil Sebut Jokowi - Maruf Bisa Jadikan Indonesia Negara Adidaya 2045
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO