Suara.com - Jaenudin (50) tewas setelah salat ashar saat ziarah ke Sumur Tujuh di kawasan Gunung Karang, Pandeglang. Jaenudin tiba-tiba jatuh setelah salat.
Jaenudin adalah warga Kampung Balida RT 003 RW 009, Kelurahan Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung Kababupaten Lebak. Jaenudin meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Karang, Desa Kadu Engang, Kecamatan Cadasari Pandeglang.
Peristiwa itu bermula pada Senin (25/2/2019) sekitar pukul 10.00 WIB. Jaenudin, bersama 4 orang temannya berangkat dari Kabupaten Lebak menuju Gunung Karang untuk mendaki ke penziarahan Sumur Tujuh. Sekitar pukul 13.00 WIB korban bersama empat temannya sampai di Kampung Kaduengang dan sempat melakukan ziarah di makam sekitar.
Usai melakukan ziarah, korban bersama temannya meminta satu orang untuk ikut mendampingi pendakian ke penziarahan Sumur Tujuh, keenam orang pendaki ini selanjutnya melakukan pendakian mulai sekitar pukul 14.00 WIB dan tiba sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelum melakukan pendakian korban sempat bercerita kepada temannya bahwa ia mempunyai penyakit jantung dan sedang berobat jalan. Mendengar pengakuan tersebut temannya sempat melarang ikut mendaki namun korban memaksa ikut mendaki.
Sesudah melakukan ziarah di Sumur Tujuh korban dan temannya sempat melakukan salat ashar, tidak lama kemudian dua orang temannya melihat korban kesakitan sambil memegang dada dan langsung jatuh tersungkur. Teman lainnya berusaha menolong namun korban tidak tertolong dan meninggal dunia di lokasi sekitar.
“Benar-benar meninggal, itu tukang jual es champina dia kesana mau ziarah. Abis solat ashar dia tersungkur jadi meninggalnya sebelum magrib, proses evakuasi itu sejak dipastikan meninggal tapi karena proses evakuasinya secara manual dan sampai sekitar pukul 03.00 Wib dini hari di desa Kadu Engang,” kata Kapolsek Cadasari, AKP As’ari saat dihubungi BantenNews.co.id, Selasa (26/2/2019) kemarin.
Saat ini jasad korban telah dibawa anggota keluarganya untuk di makamkan di tempat asalnya, dugaan sementara korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Baca Juga: Ngeluh Masuk Angin, Jumadi Tewas Membusuk Setelah Dikerokin
Berita Terkait
-
Ngeluh Masuk Angin, Jumadi Tewas Membusuk Setelah Dikerokin
-
Dikira Kasus Pembunuhan, Ternyata Aktris Ini Tewas Karena Selfie
-
Caleg PAN Digebuki dan Ditusuk Sampai Tewas, 5 Orang Buron
-
Pegawai Lion Air Tewas Membusuk di Kamar Kost Jalan Angkasa
-
Saksi Kunci Misteri Pembunuhan Godeg Tewas Tergantung di Rumah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP