Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyebar foto penyebar hoaks Ratna Sarumpaet. Salah satunya ada wajah Prabowo Subianto dalam foto itu.
Dalam kicauannya, Guntur menyebut mereka sebagai penyebar hoaks kasus Ratna Sarumpaet. Guntur meminta pihak kepolisian juga memeriksa para pelaku penyebar hoaks.
Melalui akun Twwitter @Gunromli, Guntur membagikan beberapa foto tokoh penting yang menjadi pelaku penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet. Mereka juga harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka yang telah sengaja menyebarluaskan kebohongan Ratna Sarumpaet.
“Kasus Ratna Sarumpaet itu ada yg bikin hoaks dan penyebar hoax, ini yg diadili Cuma Ratna Sarumpaet saja, harusnya yg nyebarin dan sudah dilaporkan ini juga diperiksa #Emak2Korban02,” cuit Guntur seperti dikutip Suara.com, Kamis (28/2/2019).
Menyertai unggahan Guntur, ia juga membagikan foto para tokoh. Sedikitnya ada 9 orang yang berperan dalam penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet.
Mereka adalah Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, politisi Gerindra Rachel Maryam, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean, Ekonom Senior Rizal Ramli, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, dan putri Amien Rais yakni Hanum Rais. Bahkan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno juga disebut menjadi pelaku penyebar kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Meski demikian, unggahan Guntur justru menuai tanggapan negative dari warganet. Warganet melihat Guntur tidak kreatif dalam membuat kampanye untuk menarik dukungan terhadap capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf.
“Minim narasi kamu mas. Ngebahas berita lama,” cuit @joekumel.
“Nggak ada bahan lain apa gun, ietu terus gorengnnya. Basi!” kata @hermawanw.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet: Ada Ketegangan yang Sadarkan Saya, Bahwa Ini Politik
“Tak perlu yang menyebarkan hoax diadili. Biarlah masyarakat dan dunia yang menghukum mereka. Hukumannya lebih sakit loh dibanding 1 atau 2 tahun penjara sebab rekam digital itu akan terus diputar dan dilihat bangsa ini,” kicau @eddypurba.
Namun, tak sedikit pula warganet yang memberikan dukungan terhadap Guntur. Mereka meminta agar keadilan ditegakkan dan penyebar hoaks juga harus diadili.
“Kebohongan tak akan jadi kabar kalau taka da yang menyebarkan,” ujar @arinynta.
“Betul, penyebar hoaks busus 02 harus dipenjara. Ini preseden buruk buat bangsa kita kalo mereka dibiarkan berkeliaran bak binatang liar,” ungkap @danhs7771.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?