Suara.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan, pemerintahannya siap menengahi konflik yang tengah meningkat antara Pakistan dengan India. Lavrov mengeluarkan pernyataan terkait krisis Kashmir antara India dan Pakistan kepada sejumlah jurnalis di ibu kota Moskow.
Menlu Lavrov mengungkapkan, bahwa Rusia menawarkan mediasi dan penyelesaian krisis antara kedua negara tersebut.
"Kami siap menjadi penengah kedua negara jika ada permintaan dari mereka," ujar Lavrov seperti dilansir dari Kantor Berita Anadolu, Jumat (1/3/2019).
Ketegangan antara kedua negara tetangga nuklir itu meningkat setelah pemboman bunuh diri di Jammu dan Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 pasukan paramiliter India pada 14 Februari 2019 lalu.
Kelompok militan Jaish-e-Mohammad (JEM) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menurut India mempunyai markas di Pakistan, tuduhan yang kemudian dibantah Islamabad.
Pakistan telah melarang JEM dan menyatakannya sebagai organisasi teroris sejak 2002.
Jammu dan Kashmir, sebuah wilayah di Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim, dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sebagian kecil Kashmir juga dikuasai oleh China.
Sejak mereka berpisah pada 1947, India dan Pakistan telah berperang sebanyak tiga kali - pada 1948, 1965 dan 1971 - dua di antaranya memperebutkan Kashmir.
Kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Marah ke Ulama di Madura, Begini Faktanya
Pada Selasa, jet India memasuki wilayah udara Pakistan untuk menargetkan sebuah kamp JEM, mengklaim bahwa mereka telah membunuh sejumlah gerilyawan, sebuah klaim yang dibantah para pejabat Pakistan.
Itu adalah serangan pertama yang dilakukan India terhadap wilayah Pakistan sejak kedua negara berperang pada 1971.
Pakistan pada Rabu mengklaim telah menembak jatuh dua pesawat militer India yang memasuki wilayahnya dan menangkap seorang pilot.
Helikopter militer India ketiga jatuh di wilayah Kashmir yang dikelola India pada Rabu, menewaskan enam orang di pesawat dan seorang warga sipil di darat, menurut media lokal India NDTV.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menawarkan dialog ke India untuk memadamkan eskalasi yang meningkat antara kedua negara.
Dalam pidatonya yang disiarkan oleh stasiun televisi, Khan mengatakan negaranya terpaksa untuk mengambil tindakan terhadap jet India karena tidak ada negara yang berdaulat yang dapat membiarkan negara lain bertindak seperti hakim, juri dan eksekutor sekaligus.
Berita Terkait
-
Pakistan Tutup Wilayah Udara, Ribuan Penumpang Thai Airways Terlantar
-
PBB Diminta Turun Tangan Tengahi Konflik India - Pakistan
-
Tak Ada Gulai Kambing, Resepsi Ricuh, Saling Pukul dan Lempar Kursi
-
Kekuatan Dunia Minta India dan Pakistan Tahan Diri
-
India - Pakistan Saling Serang, Artis Bollywood Ramai-ramai Tolak Perang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya