Suara.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Amien Rais dalam aksi masa Forum Umat Islam (FUI) di depan Kantor KPU, sebagai bentuk upaya mendelegitimasi penyelenggara Pemilu.
Hasto mengatakan pernyataan ketua dewan kehormatan PAN tersebut yang menuding ada kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu sangat berbahaya.
Hal itu disampaikan Hasto di hadapan kader partainya saat melakukan Rapat Konsolidasi Pemenang Pileg dan Pilpres 2019 di Lampung, Jumat (1/3/2019) malam.
"Bapak Amien Rais melakukan upaya yang menurut saya sangat berbahaya disampaikan," tutur Hasto.
Berkenaan dengan ini, di hadapan kader partainya Hasto mengungkapkan sedari dulu PDIP konsisten mendorong perbaikan pada daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu.
Hal itu berdasarkan pengalaman buruk PDI Perjuangan pada Pemilu 2004.
"Karena itulah justru ketika kita berada dalam kekuasaan pemerintahan, kita tidak ingin menggunakan kekuasaan dengan cara-cara yang tidak benar," ungkapnya.
Sebelumnya, Amien Rais bersama sekelompok massa yang mengatasnamakan FUI menggelar aksi di depan Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
Amien Rais menuding ada gejala kecurangan pada Pemilu 2019. Amein menyebut gejala kecurangan tersebut seperti adanya 30 juta DPT bodong dan e-KTP yang tercecer.
Baca Juga: Kiai di Lampung Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin Lewat Gerakan Sate Jowo
Berita Terkait
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
KPU Larang Publik Akses Ijazah Capres-Cawapres Tanpa Izin Pemilik
-
Tuai Kritik, KPU Batal Sembunyikan Ijazah Capres dan Cabut Keputusan Kontroversial
-
Resmi Dibatalkan, KPU Klaim Gandeng KPI Rancang Aturan Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka