Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin menilai maraknya video viral berisikan hoaks dan ujaran kebencian terhadap capres petahana Jokowi dilakukan sistematis. Mulai dari mengunggah, menyebarkan, hingga pada tahap memviralkan di media sosial.
Hal itu dikatakan Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Ade Irfan Pulungan di Direktorat Siber Bareskrim Polri. Irfan sendiri tengah mendampingi tiga saksi dari TKN untuk memberikan keterangan atas pelaporan hoaks terhadap Jokowi.
"Kita ketahui bersama penyampaian yang mereka lakukan ini sangat sistematis gitu. Diviralkan lewat media sosial dan seolah-olah ini menjadi bagian yang sistemik yang terjadi selama ini menyampaikan fitnah-fitnah, hoaks, ujaran kebencian yang kebenarannya memang tidak ada," kata Irfan, Jumat (8/3/2019).
Irfan menduga, ada aktor di balik bertebarannya video hoaks tentang pasangan capres dan cawapres 01, terlebih kepada Jokowi. Dengan dibuatkannya laporan, ia berharap kepolisian dapat mengusut dan menindak tegas pelaku penyebar hoaks.
"Ini lah yang kami minta kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya. Apakah orang-orang tersebut ini benar-benar spontanitas juga apakah kemungkinan dia dimobilisir untuk melakukan perbuatan ini. Untuk menyampaikan kepada publik seolah-olah memang Pak Jokowi itu tidak baik dan masyarakat yang tidak memahami masalah ini bisa jadi terpengaruh," kata Irfan.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin datangi Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri. Kedatangan tersebut untuk memberikan keterangan terhadap laporan yang mereka buat terkait adanya tiga pernyataan hoaks dan fitnah terhadap Capres Jokowi.
Wakil Direktorat Hukum dan Advokasi TKN Pasang Haro Rajagukguk mengatakan, adanya tiga hoaks tersebut merupakan bentuk fitnah yang merugikan pasangan Jokowi - Amin.
Ia menyebutkan ketiga hoaks yang dilaporkan TKN di antaranya ialah terkait adanya video emak-emak yang menyatakan jika Jokowi menang maka pelajaran agama akan ditiadakan. Kemudian dua hoaks lainnya yaitu, mengenai pernyataan dua orang pria berbeda yang masing-masing mengatakan bahwa Jokowi menggunakam fasilitas dan uang negara, serta mendatangkan warga negara asing (WNA) untuk memilih dalam Pemilu 2019.
Baca Juga: Ranieri Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Baru AS Roma
Berita Terkait
-
Tak Main-main! PSI Riau Targetkan 60 Kursi di 2029, Sebut Jokowi akan Ikut Mengurus Partai
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Isu Ijazah Jokowi Mengemuka, Yuddy Chrisnandi: SE 2015 Tidak Pernah Diterbitkan untuk Itu
-
Dokter Tifa Jawab Isu RRT Retak Usai Jadi Tersangka: Kami Tetap Solid, Ini Cuma Strategi!
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Dituding Jadi Biang Bencana Banjir Sumut, PT Toba Pulp Lestari: Operasional Kami 'TAAT' Aturan
-
Ratu Sabu Golden Triangle Tumbang, Dewi Astutik Diciduk dalam Operasi Senyap di Kamboja
-
Mensos Saifullah Yusuf Ungkap Bantuan ke Sumatra Sempat Tertahan Dua Hari Akibat Akses Tertutup
-
Polda Metro Jaya Bongkar Gudang Amunisi Ilegal di Jakarta Barat, Ratusan Peluru Disita
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
Lebih dari 1000 Anak di Jakarta Jadi Korban Kekerasan, Pramono Anung: 56 Persen Terjadi di Rumah
-
Mensos Gus Ipul Bantah Isu Penjarahan di Sibolga: Memang Dibagikan ke Masyarakat
-
Pengamanan Ketat: Polda Metro Jaya Siapkan Ribuan Personel untuk Reuni 212
-
Jelang Reuni 212 di Monas, Pramono Anung Tegas Beri Pesan Ini!
-
Diperiksa KPK Kasus BJB, Ridwan Kamil: Saya Senang, Ini Momen Hentikan Persepsi Liar