Suara.com - Presiden Jokowi sempat mencicipi sepeda motor balap hitam buatan PT Astra Honda Motor, yang berkapasitas 1000 cc.
Hal itu dilakukan Jokowi di sela-sela menerima CEO Dorna—penyelenggara MotoGP—Carmelo Ezpeleta dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).
Pembalap Moto3 dari Indonesia Mario Suryo Aji, dan pembalap Moto2 Dimas Ekky Pratama juga menyaksikan hal tersebut di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2019).
Jokowi menaiki motor balap berkapasitas 1000 cc lantaran permintaan awak media.
"Naik pak, naik pak," pinta awak media di lokasi.
Jokowi tak lantas menaiki motor tersebut, meski diminta awak media. Jokowi menuturkan dirinya enggan menjajal karena motor tersebut berkapasitas 1.000 cc.
"Ini 1.000 cc. Wah gawat ini, jangan ah meloncat nanti," ucap Jokowi.
Awak media kembali meminta Jokowi untuk menaiki motor tersebut, seperti aksinya menunggangi motor gede saat pembukaan Asian Games 2018.
"Naik pak, naik pak seperti Asian Games," pinta awak media kembali.
Baca Juga: Saddil Baru Gabung Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri: Tak Masalah
"Itu 1000 cc. Motor saya paling 350 (cc)," kata Jokowi yang masih berdiri di dekat motor balap tersebut.
Mendengar permintaan itu, Jokowi akhirnya menaiki motor. Tapi ia tak menghidupkan mesin dan mengemudikan motor tersebut.
Jokowi sempat diberikan helm, namun tidak cukup ukuran yang sesuai dengan kepala Jokowi.
Saat berada diatas motor, Jokowi bercanda dengan menyebut motor yang dinaiki kalah bagus dengan motor miliknya.
"Masih bagus motor saya," ucap Jokowi saat berada di atas motor.
Awak media kemudian kembali meminta Jokowi menyalakan motor tersebut. Namun Jokowi yang berada di motor tersebut menolak menghidupkan dengan menunjukkan gestur menolak.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Kondom Bergambar Jokowi - Ma'ruf Amin buat LGBT, Ini Aslinya
-
Jokowi Terima Puteri Indonesia dan Miss Universe di Istana Bogor
-
Hendra / Ahsan Juara All England 2019, Jokowi: dari Tanah Air, Saya dan...
-
Fahri Hamzah ke Jokowi: Kalau Sudah Unggul Ya Cuti, Nggak Usah Curang
-
Presiden Jokowi : Ketimpangan Nduga dan Jawa Ibarat Bumi dan Langit
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum