Suara.com - Politikus NasDem Birgaldo Sinaga mengingatkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk tidak menyerang partai lain, apalagi sesama partai nasionalis dan satu koalisi, untuk meningkatkan pamornya.
"Tidak elok pakai cara tidak sportif dengan mengerdilkan partai lain agar partai sendiri yang juara pertama," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/3/2019)
Birgaldo menanggapi pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie di Medan, Senin (11/3/2019), yang menyebut partai yang dipimpinnya berbeda dengan partai nasionalis lain yang menurutnya lebih banyak diam terkait kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi belakangan ini.
Grace dalam pidatonya menyatakan hanya PSI yang peduli ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan. Juga ketika nisan kayu salib dipotong dan prosesi doa kematian seorang warga Katolik ditolak massa.
Menurut Birgaldo, sebagai sesama anggota Koalisi Indonesia Maju yang sedang berjuang mewujudkan mimpi besar tentang Indonesia Maju tidak elok PSI menggunakan cara atau siasat menjatuhkan partai lain agar partainya menonjol sendiri.
"Saya berharap cukup kali ini saja pidato seperti ini terjadi. Tidak perlu agar rumah anda tampak bercahaya lalu menggelapkan rumah orang lain. Saya menolak cara berjuang seperti ini," ujar Birgaldo.
Apalagi, menurut dia, bukan sekali dua kali PSI absen dalam peristiwa yang membutuhkan kepedulian bersama.
Birgaldo lantas menyebut beberapa peristiwa, di antaranya kasus kematian bayi Deborah dua tahun lalu gara-gara orang tuanya tak punya uang muka untuk perawatan di rumah sakit. Juga kasus Alvaro dan Trinity yang menjadi korban bom molotov di Gereja HKBP Samarinda.
Kalau boleh jumawa, kata Birgaldo, justru dirinya, kader Nasdem, yang aktif melakukan pembelaan bahkan penggalangan dana dalam dua kasus itu.
Baca Juga: Belum Sah Menikah, Uang Mahar Rp 15 Juta Dibawa Lari Pengantin Wanita
"Saya juga mendesak Presiden Jokowi membatalkan rencana pembebasan tanpa syarat Ustadz ABB beberapa waktu lalu meskipun saya harus dicaci maki dan dibully karena berseberangan dengan arus besar pendukung Jokowi," ujarnya. (ANTARA).
Berita Terkait
-
Tolak Penangkapan, Guntur: Lagu yang Dikutip Robertus Populer di Era Orba
-
Guntur Romli: Sebut Orang Kafir Masuk Ujaran Kebencian
-
Jadi Tersangka Pelanggaran Pemilu, Caleg PSI Laporkan Bawaslu ke DKPP
-
Panggil "You" ke Ulama, Tim Jokowi: Prabowo Kasar Sekali
-
Grace Natalie soal Smackdown Neno Warisman: Positif, Selama Tidak Hoaks
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Terduga Pelaku Pengeboman di SMAN 72 Jakarta Dikenal Pendiam, Suka Koleksi Gambar dan Foto Berdarah
-
Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Korban Bullying? Pengakuan Teman Sekolah Bikin Merinding
-
7 Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pesan di Airsoft Gun Hingga Lokasi Dekat TNI AL
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mata: Ada Siswa Diduga Ingin Balas Dendam dan Bunuh Diri
-
Polri Laporkan Ledakan di SMAN 72 ke Prabowo, Apa Dugaannya?
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!
-
Legislator PDIP: Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, Rekam Jejaknya Terlalu Kelam!
-
Maman Ditabrak sampai Terpelanting! Siswa Panik Selamatkan Diri saat Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakut