Suara.com - Aktifis antikorupsi mengecam pengadaan mobil dinas (mobdin) Bupati Pandeglang Banten Irna Nurlita yang mencapai Rp 1,9 miliar. Para aktifis mencurigai pengadaan mobdin tersebut tidak mematuhi azas kepatuhan.
Direktur Akademi Antikorupsi Ade Irawan mengemukakan kondisi itu menunjukan elit di daerah tersebut tidak peka dengan masyarakatnya.
"Bukan cuma memalukan, tapi juga mencurigakan. Di tengah keterbatasan anggaran dan banyak hal penting yang mesti diselesaikan seperti infrastruktur yang buruk dan kemiskinan, kok bupati tega hati bermewah-mewahan dengan uang rakyat," ujarnya, Selasa (12/3/2019).
Ia juga menegaskan hal lain yang mesti diperhatikan soal pengadaan mobil itu adalah melalui proses penunjukan langsung.
"Jelas tak memenuhi syarat, karena bukan dalam keadaan darurat dan mobil bukan barang yang spesifik," ujarnya.
Hal senada disampaikan Aktifis Nalar Aa Syaifullah. Ia menyatakan hal tersebut melukai masyarakat Pandeglang. Mirisnya, menurut Aa, pengadaan tersebut diketok pada akhir tahun ketika Pandeglang mengalami bencana tsunami.
Dia menjelaskan, dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), pengadaan mobil ini dilakukan melalui pengadaan langsung 2018.
Berdasarkan Permendagri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, mobil itu memang sesuai dan memenuhi syarat.
"Yang kita sesalkan itu pengadaan ini. APBD kita kecil, beberapa tahun PAD tak tergenjot karena nggak ada kegiatan yang mendorong pemberdayaan di masyarakat yang riil," tuturnya.
Pemkab Pandeglang berencana membelikan mobdin baru bermerek Land Cruiser Prado senilai Rp 1,9 miliar untuk Bupati Irna Narulita.
Baca Juga: Realme 3 Resmi Mendarat di Indonesia, Harganya Mulai dari Rp 1,8 Juta
Kondisi tersebut berkebalikan dengan kondisi Kabupaten Pandeglang yang sampai saat ini masih termasuk kategori wilayah tertinggal di Banten. Bahkan, PAD daerah tersebut pada Tahun 2018 hanya Rp 205 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara