Suara.com - Calon legislatif (caleg) dari Partai NasDem Emelda menilai alat peraga kampanye tak penting untuk menyosialisasikan program kerjanya ke masyarakat. Bahkan, perempuan cantik yang berusia 30 tahun itu mengaku hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 1 juta untuk pemasangan tribut kampanye terkait pencalegannya di DPRD Kota Pekan Baru yang meliputi Kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya.
"Kalau saya secara pribadi sih itu (APK) tidak terlalu penting. Semuanya bisa dihitung. Karena selama ini biaya saya keluarkan untuk seperti itu baru Rp 1 juta," tutur Emelda, kepada RIAUONLINE.CO.ID--jaringan Suara.com, kemarin.
Justru, menurutnya spanduk maupun baliho sudah tidak lagi menjadi alat efektif dalam memperkenalkan diri ke masyarakat Baginya, turun langsung dan memperkenalkan diri ke masyarakat lebih efektif ketimbang memasang APK di jalan-jalan protokol.
"Justru saya lebihnya memperkenalkan diri secara door to door. Itu saya anggap cara paling efektif. Bukan malah masyarakat yang mengenakan diri ke saya," jelasnya.
Sehingga, Imel. panggilan akrab Emelda langsung menawarkan program kerja saat itu juga. Dilakukan jauh-jauh hari sebelum mencalonkan diri.
Seperti kerjasama dengan lembaga pendidikan dengan membuat les bahasa inggris, membuka lapangan pekerjaan untuk jurusan perhotelan, pariwisata, tiketing, tour and travel tanpa dipungut biaya apapun.
"Itu sudah saya laksanakan sebelum pemilihan. Saya berpikirnya saingan saat ini sudah berat. Apa lagi incombent dan caleg yang punya uang. Sedangkan saya turun secara nyata. Jadi hanya punya program dan gak mikir ke duit-duit," jelasnya.
Selain turun langsung ke lapangan. Imel juga memanfaatkan media sosial di tengah perkembangan dunia digital sekarang ini. Dirinya mempublikasikan diri dan kinerja untuk menjadi wakil rakyat.
Baca Juga: Siswi SD di Depok Ditemukan Tewas dalam Kamar Mandi Sekolah
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Pemeriksaan Resbobb Soal Kasus Fitnah Azizah Salsha Mendadak Dihentikan, Pengacara Ungkap Alasan Ini
-
Moreno Soeprapto Gagal Jadi Menteri? Istana Buka Suara Soal Menpora dan Menko Polkam
-
Respons Wamensesneg soal Keputusan KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres Termasuk Ijazah
-
Kemendagri Dorong Pemulihan Pasca-Aksi Unjuk Rasa dan Aktifkan Kembali Siskamling di Kota Malang
-
Anggaran Kemendagri Tahun Depan Tembus Rp7,8 Triliun, Naik 62 Persen
-
Demi Upah Rp200 Ribu, Dua Pria Nekat Simpan 53 Kg Ganja Aceh di Kontrakan Jakarta Timur
-
KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
-
Hasil Laboratorium Keluar, Anak Gajah Tari di Balai Tesso Nilo Mati Akibat Virus Mematikan
-
Tepis Isu Jadi Calon Kuat Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Justru Minta Dukungan
-
DPR Dibuat Pusing: Komisi II Tanya Menteri ATR, Jawabannya 'Itu Tugas KKP'