Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak bisa menyelesaikan tuntutan para keluarga korban aktivis yang diculik pada 1998.
Padahal, kata dia, Jokowi memiliki kesempatan untuk memenuhi tuntutyan itu dalam satu periode kepemimpinannya. Hanya saja, kesempatan itu tidak digunakan Jokowi dengan baik dalam upaya menuntaskan segala masalah pelanggaran HAM masa lalu.
Hal itu diungkapkan Fahri Hamzah melalui akun Twitternya @Fahrihamzah menanggapi cuitan dari akun @ulinyusron yang menyatakan, 'Bu Fatah semoga tetap sabar. Kita akan tuntaskan kasus penculikan ini sesuai rekomendasi DPR'.
"Waktu kalian sudah habis.. Dikasi kekuasaan 5 tahun dipakai main2 lalu sekarang bikin janji palsu...#GantianDong," cuit Fahri seperti dikutip Suara.com, Kamis (14/3/2019).
Diketahui, Budiarti Fatah ibunda dari Leonardus Nugroho Iskandar atau dikenal dengan panggilan Gilang, korban penculikan 1998 bersama keluarga korban lainnya mendeklarasikan diri mendukung capres petahana Jokowi. Mereka juga menyatakan antipati terhadap rival Jokowi di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Mereka menyerukan larangan dan ajakan untuk mengalahkan Prabowo dengan kaos bertuliskan #KalahkanCapresPelanggarHAM.
"Kebetulan ada pemilihan presiden karena pak Jokowi Wali Kota Surakarta dan saya masyarakat Solo, saya aktif ketemu dan merasakan kasih sayang (Jokowi). Saya berharap jangan sampai dalam pemililah presiden yang memimpin (pelaku) pelanggaran HAM, karena sebelum jadi presiden saja sudah semena-mena pada rakyat kecil seperti kepada anak saya. Dan saya berdoa jangan sampai pak Prabowo itu jadi pemimpin di negara ini," ujar Budiarti di Hotel Grand Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE