Suara.com - Polisi sedang memburu warga bernama Katimun yang diduga menjadi dalang di balik isu kiamat yang melanda di Desa Watu Bonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Sejak mencuatnya isu akhir zaman itu, sebanyak 52 warga di desa terpaksa eksodus ke daerah lain.
Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant menyampaikan jika isu kiamat bakal datang di Desa Watu Bonang itu bukan disebarkan dari pihak Pondok Pesantren di Kecamatan Kesambon Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Masyarakat itu tahunya dari koordinator di Desa Watu Bonang bernama Katimun. Bukan dari Pondok Pesantrennya yang di Malang," kata Radiant seperti dikutip Beritajatim.com, Kamis (14/3/2019).
Namun demikian, Radiant mengakui jika puluhan warga di Desa Watu Bonang memilih pergi ke pesantren tersebut. Mereka dimungkinkan meninggalkan Desa sejak sebulan yang lalu, hingga rombongan terakhir pada Sabtu (9/3/2019) lalu. Pergi ke salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kesambon Kabupaten Malang.
“Kami intinya memang membenarkan sebagian warga Desa Watu Bonang pergi ke salah satu pondok pesantren di Malang," kata dia.
Lebih lanjut, Radiant mengatakan, sejak isu itu mencuat, para warga bahkan terpaksa menjual aset-asetnya di Desa Watu Bonang. Dia menduga, mereka sengaja menjual aset yang dimilikinya itu untuk bertahan hidup selama tinggal di ponpes tersebut.
"Mungkin itu alasannya mereka menjual asetnya,” kata dia.
Radiant juga menyampaikan, masih mendata warga di desa tersebut yang kini memilih menetap di sekitar ponpes di Malang. Berdasarkan keterangan sementara, warga Ponorogo yang ada di Pondok tersebut berjumlah 42 orang. Sedangkan warga yang minggat dari desa itu mencapai 52 orang.
"Ini masih akan dikonfirmasi kebenarannya. Apakah 52 orang itu semuanya pergi ke Malang atau tidak," katanya.
Baca Juga: Tersandung Kasus Narkoba, Zul Zivilia Minta Maaf ke Keluarga dan Penggemar
Berita Terkait
-
Tarif Rp 400 Ribu, ABG Caleg Perindo Diciduk Saat "Servis" Pelanggan
-
ABG Wajib Tampil Seksi, Salon Caleg Perindo Laris Didatangi Pelanggannya
-
Salam Tempel, Kode Transaksi Narkoba Jaringan Vokalis Band Zivilia
-
Baru Nikahi Putrinya, Isu Kiamat Buat Katiyem Ditinggal Pergi Menantu
-
Demi Pacar, Perempuan Ini Rela Bawa Pisang Molen Isi Sabu ke Penjara
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida
-
Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana di Ruang Konseling, Polisi Ungkap Kronologinya
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
-
Anggota Komisi IV DPR Kasih 'Jempol' Produksi dan Gerakan Pangan Murah Polri
-
BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden
-
Jejak Digital Sadis Alex Si Ayah Tiri, Terkuak Isi WA 'Perjanjian Buang Mayat' Bocah Alvaro
-
Parlemen Didorong Segera Implementasikan Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di AKD
-
Usai OTT Bupati, KPK Tahan 3 Tersangka yang Diduga Terima Uang Korupsi Pembangunan RSUD Koltim
-
150 Batalyon Infanteri Teritorial Dibentuk Mulai 2025, Tujuannya untuk Apa?
-
Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Fiktif Telkom Rugikan Negara Rp464 M, 11 Nama Diseret ke Meja Hijau