Suara.com - Peristiwa padamnya listrik secara nasional di Venezuela dilaporkan menelan korban jiwa. Sedikitnya 4 orang tewas dan 300 lainnya ditahan akibat aksi protes soal penjarahan karena pemadaman listrik di negara itu. Hal itu diungkap oleh sejumlah kelompok hak asasi manusia pada Kamis (14/3/2019).
Venezuela diketahui mengalami pemadaman listrik terburuk dalam sejarah selama hampir satu pekan lamanya. Pemadaman listrik di Venezuela itu terjadi diduga karena masalah teknis yang diklaim pemerintah Presiden Nicolas Maduro sebagai aksi sabotase dukungan Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters, Jumat (15/3/2019), Kelompok-kelompok hak asasi manusia Provea dan Observatorium Sosial Konflik Venezuela melalui Twitter-nya menyebut ada tiga orang tewas di negara bagian tengah Lara dan satu orang tewas di negara bagian barat Zulia. Namun, belum diketahui penyebab kematiannya.
Sedangkan kelompok hak asasi manusia Foro Penal, Alfredo Romero, dalam konferensi pers menyebutkan, ada 124 orang telah ditahan. Hal itu lantaran protes soal pemadaman listrik yang terjadi sejak 8 Maret 2019. Sementara 200 orang lainnya ditangkap karena tuduhan penjarahan.
Akibat dari pemdaman ini seluruh rumah sakit di Venezuela berjuang menjaga peralatan medisnya tetap berfungsi. Organisasi nonpemerintah, menyebutkan, 26 orang meninggal di rumah sakit umum selama pemadaman listrik terjadi.
Tidak itu saja, aksi penjarahan akibat pemadaman listrik juga menyasar sekitar 350 usaha di negara itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
KP2MI Perkuat Sinergi dengan Lembaga Pusat dan Daerah untuk Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran
-
Bantah Nikmati Uang Haram BJB, Ridwan Kamil: Mercy dan Moge Murni Uang Pribadi
-
Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
-
Disorot karena Temui Korban Bencana Sumatera Pakai Rompi, Verrel Bramasta: Ini Bukan Anti-Peluru
-
Geger Cekal Kilat Bos Djarum, Manuver Kejagung dan Misteri Kata 'Kooperatif'
-
Spanduk Putih di Tengah Massa 212 di Monas Jadi Sorotan, Isinya Sentil Kerusakan Alam Sumatera
-
DMC Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Warga dan Salurkan Makanan bagi Korban Banjir di Langkat
-
Anggap Banjir Sumatera Tanda Kiamat Sudah Terjadi, Menko Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil Tobat
-
Heran Didakwa Rugikan Negara Rp2,9 T, Anak Riza Chalid: Jasa Saya Untungkan Pertamina
-
Dari ISPA hingga Trauma: Ancaman Ganda yang Mengincar Anak di Wilayah Bencana