Suara.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy ditangkap KPK di Surabaya, Jumat (15/3/2019). Romahurmuziy diduga telah melakukan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama.
Pria yang kerap disapa Romahurmuziy ini merupakan salah satu pimpinan partai yang tergabung dalam koalisi partai pendukung capres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin. Sejak Pilpres 2019 berguir, ada beberapa pernyataan Romahurmuziy yang sempat menjadi perbincangan publik.
Pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Romahurmuziy pun berkaitan erat dengan dukungan yang ia berikan untuk kemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Lantas apa saja pernyataan Romahurmuziy?
Berikut Suara.com merangkumnya untuk Anda.
1. Jokowi Menang Mudah Lawan Prabowo
Romahurmuziy memastikan Jokowi akan dengan mudah bisa mengalahkan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2019. Pasalnya, Jokowi mendapat banyak dukungan dari partai politik sementara Prabowo tidak.
“Kalau koalisi Jokowi hari ini kan udah diusung enam partai (sekarang 9 partai), maka (lawan Prabowo) akan menjadi lebih mudah. Kami akan terus bekerja keras dan membalik kekalahan yang dulu (Pilpres 2014) masih terjadi di 161 kabupaten dan kota, meliputi 10 provinsi,” kata Romahurmuziy pada (12/4/2018).
2. Digadang Jadi Cawapres Jokowi
Nama Romahurmuziy sempat mencuat dan digadang-gadang menjadi cawapres mendampingi Jokowi. Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi swasta, Jokowi menyebut Romahurmuziy bisa menjadi cawapres yang ideal bila disandingkan dengannya.
Baca Juga: Pengamat: Penangkapan Romahurmuziy Akan Digoreng, TKN Waspada
Saya ditanya di Mata Najwa, 'Bagaimana Pak urusan wapres?' Kemudian ditunjukkanlah gambarnya Pak Romahurmuziy. Kemudian saya jawab spontan, karena memang tidak ada skenario, artinya jawaban itu keluar dari hati betul. Saya jawab saat itu, muda, santri, intelektual,” kata Jokowi.
Menanggapi pernyatan Jokowi, Romahurmuziy mengakui tidak mau terlalu percaya diri. Romahurmuziy tetap rendah diri dan tidak mau tergesa-gesa menanggapi kode yang disampaikan oleh Jokowi kala itu.
3. Cawapres inisial M
Sesaat sebelum batas akhir pendaftaran Pilpres 2019, Rommy mengungkap inisial cawapres yang telah dipilih oleh Jokowi untuk maju ke Pilpres 2019. Romahurmuziy pun memberi bocoran inisial cawapres pendamping Jokowi adalah berinisial M.
“Siapa cawapresnya? Yang jelas dia melengkapi pelangi NKRI, di mana presiden dan wapres selalu mengikuti pola nasionalis-religius. Desember 2017 lalu secara konsisten saya sampaikan,” kata Rommy.
“Sejak beberapa saat lalu beredar bahwa cawapres Jokowi berawalan M. Itu betul. Maruf Amin, Muhaimin, Mahfud MD, Moeldoko, Mulyani, Mbak Susi, Mas Airlangga bahkan M.Romahurmuziy bisa juga. Mas dan Mbak lainnya sudah pasti juga. Nah, awalannya M Kan,” imbuh Rommy.
Berita Terkait
-
Pengamat: Penangkapan Romahurmuziy Akan Digoreng, TKN Waspada
-
KPK Duga Rommy Sering Bertransaksi Soal Jual Beli Jabatan di Kemenag
-
Romahurmuziy Ditangkap KPK Terkait Jual Beli Jabatan di Kementerian Agama
-
Ketika Mahfud MD Bongkar 'Kartu' Romahurmuziy di ILC
-
KPK Sita Duit saat Menangkap Ketua Umum PPP Romahurmuziy
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka