Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara silahturahmi dengan para purnawirawan TNI, Polri dan relawan di Gelanggang Olahraga (GOR) Otista, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2019). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menceritakan kenangannya saat masih aktif di dunia militer.
Prabowo menceritakan pengalamannya berguling-guling hingga direndam dalam satu kolam bersama anggota lainnya. Prabowo mengatakan bebrapa rekannya yang hadir penah merasakan pengalaman yang sama.
"Saya liat kawan-kawan saya di belakang. Susah kita, dulu guling-gulingan bersama, direndam, di Babel itu yang ngrendem ya pak Djamari itu. Tapi mereka itu, saya saksi, mereka adalah putra putra terbaik bangsa," kata Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu sadar kalau ada salah satu mantan anak buahnya, Ujang Hidayat di kesatuan Kopassus yang hadir dalam acara tersebut. Prabowo mengungkapkan kalau Ujang ialah prajurit yang bandel namun mahir dalam menerapkan strategi peperangan.
Prabowo menuturka, gara-gara ulah Ujang yang bandel dirinya sampai ditegur oleh seniornya karena kerap membiarkan Ujang berulah.
"Mana anak buah saya dulu, saya liat, dulu kopral-kopral nakal semua ini. Siapa di Cijantung yang tidak kenal Ujang Hidayat. Jang, kamu banyak enggak masuknya. Ini bandelnya luar biasa," ujarnya.
"Tapi jago perang, jadi terpaksalah saya yah tutup mata sedikit-sedikit. Saya suka dimarahin senior baret merah, kenapa anak buah dilindungi? Saya bilang bapak perlu yang manut apa perlu jago perang?," Prabowo menambahkan.
Ketua Umum Partai Gerindra itu lantas menjelaskan kalau dirinya kerap dinilai sebagai pribadi yang keras karena didikan dari seniornya. Prabowo mengaku sering kena hukuman saat masih menjadi taruna. Namun, akhirnya Prabowo sadar kedisiplinan itu membuahkan hasil.
"Jadi kalau ada yang bertanya atau mengeluh Prabowo orangnya keras, ya jangan salahkan saya, salahkan senior saya di situ," ucapnya.
Baca Juga: Helikopter Jatuh di Tasikmalaya, Korban Dibawa ke RS SMC Singaparna
"Pak Ilias panglima saya, mereka ini yang bentuk saya. Saya dikenal paling sering dihukum di taruna. Tapi sekarang saya sadar, beginilah sekarang jadinya. Sekarang Capres Republik Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sandiaga Jelaskan Rencana Prabowo Ingin Siswa Libur di Bulan Ramadan
-
Jika Terpilih, Prabowo Bakal Lanjutkan Kebijakan Gus Dur
-
Prabowo Tuding Hakim Pemutus Kasus Ujaran Kebencian Ahmad Dhani Dzalim
-
Singgung Jokowi, Prabowo Ungkap Jumlah Lahannya di Kaltim 400 Ribu Hektare
-
Prabowo Kasih Saham Perusahaannya untuk Negara Kalau Kalahkan Jokowi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan