Suara.com - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyapa warga Jawa Tengah yang mulai memadati Kawasan Simpang Lima untuk mengikuti Apel Kebangsaan "Kita Merah Putih" sambil bersepeda, Minggu (17/3/2019) pukul 06.00.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di kawasan Simpang Lima Kota Semarang. Tak hanya warga Jateng, banyak juga warga luar Jateng terutama para Slankers (fans Slank), mereka datang dari Kenjeran Surabaya. Terlihat dari atribut bendera bertulis Jamaah Slanker Kenjeran.
"Selamat datang di Kota Semarang. Selamat mengikuti Apel Kebangsaan. Jaga keamanan, ketertiban, dan buanglah sampah di tempat yang sudah disediakan ya," pesan Ganjar saat menyapa.
Dari pantauan, warga dari berbagai daerah maupun para Slanker sudah berdatangan sejak pukul 01.30 WIB menumpang bus maupun mengendarai sepeda motor berombongan. Ada juga taruna-taruna Akpol Semarang dan kelompok Bhinneka Ekasanti Data yang sedang memainkan gamelan Bali.
"Kami dari Kenjeran, Surabaya pukul 23.30 WIB. Ada enam mobil," kata Andy Firmansyah, Slanker dari Surabaya.
Warga lainnya, Jumhadi (54) dari Temanggung Jawa Tengah mengaku, kehadirannya bersama warga lain sebagai bentuk partisipasi mendukung Indonesia yang damai.
"Acara ini bagus, apalagi menjelang dan paska Pemilu 17 April 2019 mendatang. Harus dirawat kebersamaan dan Kebangsan kita," katanya.
Untuk mengantisipasi warga yang masih membuang sampah sembarangan, tim kebersihan yang didominasi remaja itu berjalan sambil membawa plastik hitam besar. Toilet portabel pun sudah disediakan panitia di sejumlah titik strategis.
Aparat kepolisian berseragam lengkap dengan senjata laras panjang maupun berseragam sipil juga sudah siap siaga di sejumlah titik, mengingat kegiatan ini ada empat panggung. Di Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Yani dan panggung utama di Lapangan Pancasila.
Baca Juga: Keinginan Terpendam, Bimbim Slank Ngebet Ingin Bertemu Habib Luthfi
Jaga Kewarasan Berpikir
Sabrang Mowo Panuluh vokalis band Letto atau beken disapa Noe tampil perdana dalam konser Apel Kebangsaan di Lapangan Simpang Lima Semarang. Lewat lagu yang dibawakannya 'Permintaan Hati', Noe secara khusus meminta masyarakat Indonesia menjaga kewarasan berpikir.
"Lewat lagu kita semua bisa menjaga kewarasan berpikir," disela menyanyikan lagu hits Letto itu.
Di sela-sela menyanyikan lagu yang sarat makna tersebut, Noe membangkitkan semangat kebangsaan pada penonton. Menurut Noe, menyanyi adalah salah satu upayanya merawat kebangsaan.
"Sehat, waras? Semoga mulai hari ini kita tambah sehat, ora gendeng. Kita nyanyi untuk Indonesia dan tunjukkan kita semua bersaudara," ucap Noe diatas panggung.
Sebelum melanjutkan pada lagu kedua, Noe kembali berpesan bahwa sangat tidak layak menjadikan sesama warga Indonesia sebagai musuh. Perbedaan sudah menjadi kemutlakan di tanah air. Namun yang jadi musuh Indonesia adalah ketidakwarasan.
Berita Terkait
-
Slank Sebar Virus Perdamaian di Acara Apel Kebangsaan
-
Pemprov Jateng Gelar Apel Kebangsaan, BPN: Kok Menjelang Pencoblosan?
-
Sedot APBD Rp 18 M Hanya Sehari, DPRD: Apel Kebangsaan Tak Dibahas di Dewan
-
Sentilan Andi Arief: Apel Kebangsaan hingga Survei Capres Dibiayai Negara
-
Kasus Suap DAK Kebumen, Taufik Kurniawan Akan Disidang di Semarang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!